• Senin, 22 Desember 2025

Modal Babi

Photo Author
- Kamis, 4 April 2019 | 08:52 WIB
-
-

Memang untuk transaksi sebesar itu harus ada ijin pemerintah Amerika. Apalagi di bidang pertanian/peternakan. Yang mendapat perlindungan khusus.

Yang membuat pemerintah akhirnya mengijinkan adalah: transaksi ini bisa meningkatkan ekspor Amerika. Tidak mungkin Tiongkok ekspor babi ke Amerika. Kebutuhan babi dalam negerinya saja tidak pernah reda. Kesukaan orang Tiongkok akan babi guling, kaki babi, dan daging babi yang antara daging dengan lemak tebalnya berlapis-lapis itu terus meningkat. Apalagi daya beli daging juga terus meningkat.

Maka transaksi itu pun diijinkan. Inilah modal asing Tiongkok terbesar di Amerika. Mengalahkan transaksi Wanda Group dari Dalian. Yang masuk ke Hollywood. Yang hanya separonya.

Terjadilah sudah. Lima tahun sudah. Perusahaan babi terbesar di Amerika dibeli perusahaan babi terbesar di Tiongkok. Jadilah perusahaan babi terbesar di dunia: memotong 15 juta babi pertahun. Ditambah babi dari peternakan lain: 27 juta babi/tahun.

Itulah akhir perjalanan panjang sebuah perusahaan Amerika. Yang didirikan tahun 1936. Begitu bersejarahnya. Sukses besar pula. Toh akhirnya jatuh ke Tiongkok.

Pendiri Smithfield itu adalah kakek Luter IV. Namanya Joseph Smith Luter Sr. 

Sang kakek dulunya pegawai perusahaan babi. Keluar. Bikin usaha sendiri. Kecil-kecilan. Beli tetelan babi untuk dipotong-potong. Dibungkus. Lalu dijual.

Di tangan anaknya perusahaan kian besar. Bikin pabrik di kota kecil Smithfield. Di negara bagian Virginia. Negara bagian ini sangat subur. Terkenal sebagai penghasil kapas, tembakau dan karet. Di zaman dulu. Saya sudah  beberapa kali muter-muter di seluruh pelosok negara bagian ini. Menyenangkan.

Nama kota kecil itu pun  sekaligus dijadikan nama perusahaan. 

Di tangan generasi ketiga kian sukses lagi. Produksi kotoran babinya saja mencapai 4,7 miliar kilogram. Dijual sebagai pupuk organik.

Di seberang samudera sini kisah sukses HW Group juga tidak kalah menarik. Begitulah umumnya perusahaan besar di Tiongkok. Bermula dari perusahaan daerah. Memang, di zaman Mao Zedong perorangan tidak boleh memiliki usaha. Warung-warung kecil pun harus milik BUMD. Atau BUMN.

Karena jumlah perusahaan negara di sana berjuta-juta. 

Itulah bencana masa lalu Tiongkok. Yang membuat ekonomi negara itu gagal.

Ketika Deng Xiaoping menggantikan Mao Zedong sistem ekonomi diubah menjadi kapitalis.

Semua perusahaan daerah dilepas. Toh sudah tidak kuat membayar gaji. Diserahkan kepada manajemen yang sedang menanganinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X