BALIKPAPAN-Setelah menjalani perawatan intensif selama sebulan lebih, Muhamad Yamin, salah satu korban kecelakaan maut di turunan Muara Rapak, Balikpapan, Jum’at (21/2) mengembuskan nafas terakhir di ruang ICU Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Rabu (23/2) dinihari.
Erwin Anwar (35), salah satu keluarga Muhamad Yamin menjelaskan, kondisi korban memang terus menurun selepas menjalani operasi Januari lalu. Erwin menyebut, selama dirawat, Muhammad Yamin lebih banyak menghabiskan waktu di ruang ICU.
Akibat luka parah di bagian tangan kanan, Muhamad Yamin, dikatakan Erwin terpaksa menjalani amputasi. “Beliau hanya dua hari saja di ruang rawat inap setelah operasi amputasi, selebihnya di ICU karena kondisinya tidak stabil. Sampai akhirnya dinihari tadi sekitar pukul 02.30 Wita meninggal,” kata Erwin di RSKD Balikpapan.
Sebelum meninggal, korban, dikatakan Erwin sempat melakukan panggilan video kepada istri dan anaknya. Dalam percakapan tersebut, korban meminta untuk dikebuminkan di kampung halamannya, Kelurahan Ntobo, Kota Bima, Nusa Tenggar Barat.
“Salah satu permintaan adalah agar dikebumikan di kampung halaman, jika keluarga tidak ingin menetap di Kaltim,” ungkap Erwin.
Jenazah Muh Yamin rencananya akan diterbangkan menuju Makassar sore ini sebelum bertolak ke Bima Kamis (24/2) pagi.
Sejumlah keluarga turut menunggu jenazah Muhammad Yamin di ruang mortuary, RSKD Balikpapan, termasuk Marwiah, istri almarhhum dan Azka, anak terakhir almarhum. Muhammad Yamin, Marwiah dan Azka berada dalam satu mobil saat kejadian naas, Jum’at (21/1) kemarin.
Dalam rekaman CCTV, mobil Ayla merah yang ditumpangi keluarga dari Samarinda ini sempat terseret sekitar 100 meter setelah dihantam truk kontainer yang dikemudikan M Ali, sebelum akhirnya berhenti tepat di samping Masjid Al-Munawwar, Muara Rapak
Akibat kecelakaan ini, Muhammad Yamin menderita luka serius di bagian tangan kanan. Marwiah juga sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Beriman Balikpapan, sementara Azka secara ajaib hanya menderita luka ringan. (hul)