BALIKPAPAN-PT Pelabuhan Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Balikpapan mengangkut 17 ribu lebih penumpang dari Pelabuhan Semayang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), 18 Desember 2023-8 Januari 2024 kemarin.
Kepala PT Pelni Cabang Balikpapan Amin Amrulloh mengatakan jumlah penumpang yang diangkut pada periode Nataru kali ini meningkat hingga 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Ini (peningkatan penumpang) di luar eksepktasi. Sebab awalnya kami memprediksi kenaikannya hanya 10 persen dibanding tahun lalu,” kata Amin kepada Prokal.co, Rabu (10/1) siang.
Peningkatan yang cukup tinggi ini, kata Amin tak lepas dari pencabutan status pandemi dan pemberlakukan endemi oleh pemerintah. Pemberlakuan status endemi, memang membuat calon penumpang kini tak perlu melampirkan bukti vaksin, antigen, dan PCR untuk bepergian.
“Karena sudah bebas, sepertinya animo untuk memanfaatkan libur Nataru juga semakin tinggi,” tutur Amin.
Jumlah penumpang yang memanfaatkan armada PT Pelni selama periode Nataru kali ini juga sudah kembali normal, sama dengan pada periode 2019 atau sebelum Pandemi Covid-19.
“Kalau melihat jumlah penumpang memang sudah normal lagi,” ujar dia.
Rute menuju kawasan timur, khususnya NTT masih menjadi favorit selama periode Nataru kemarin. Para penumpang ini, dijelaskan Amin sebagian besar merupakan pekerja di perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh Kaltim.
Di sisi lain, PT Pelni juga masih menemukan adanya praktek calo selama periode Nataru kemarin. Namun disebut Amin jumlahnya tak terlalu signifikan.
“Kami sempat mendeteksi dua calon penumpang yang membeli lewat calo. Karena identitas di tiket tak sesuai maka kami tidak mengizinkan naik kapal,” kata dia.
Amin menegaskan, soal kesesuaian identitas akan menjadi perhatian PT Pelni. Calon penumpang yang identitasnya tidak sesuai dengan tiket tidak akan diperkenankan naik kapal.
Dirinya juga mengimbau kepada calon penumpang untuk membeli tiket secara langsung di Kantor Pelni, agen resmi maupun secara daring atau online.
“Karena kalau membeli lewat calo yang dirugikan adalah calon penumpang,” tutur Amin. (hul)
