JAKARTA – Bak mutiara indah, Kalimantan Utara (Kaltara) begitu menarik perhatian. Termasuk bagi para investor dari luar negeri. Setelah dari Korea Selatan, China, Kanada hingga Amerika Serikat, kini investor asal Australia berminat untuk menanamkan investasinya di Kaltara.
Selain potensi sumber daya alam yang besar, masuknya banyak investasi ke Kaltara juga tidak lepas dari upaya promosi, komunikasi yang intens Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.
Dipimpin oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan, Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie hadir dalam rapat koordinasi rencana investasi di Kaltara. Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi pada Kamis (30/1) itu, turut hadir Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
“Dalam kesempatan itu, selaku Gubernur Kaltara, saya diminta oleh Pak Menko Kemaritiman dan Investasi, untuk memaparkan potensi dan peluang pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan industri di Kaltara,” ungkap Irianto usai pertemuan.
Selain Kepala BKPM dan para pejabat eselon I maupun eselon II dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi, BKPM, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian terkait lainnya, hadir dalam pertemuan itu. Mr. Andrew Forrest, konglomerat yang juga salah satu pengusaha terkaya dari Australia bersama timnya.
Dalam pertemuan itu, kata Gubernur, Forrest menyatakan minat berinvestasi di Kaltara. Di antaranya investasi di bidang energi. Yaitu untuk mengembangkan PLTA. Di samping bidang lainnya, seperti smelter, industri baja, plastik, hidrogen dan industri lainnya.
Menurut Irianto, perusahaan milik Forrest berpusat di Perth, Australia Barat.
Selain sebagai pengusaha yang sukses, Forrest juga dikenal sebagai seorang dermawan. “Beliau memiliki sekaligus sebagai chairman Minderoo Foundation yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan,” kata Irianto.
Gubernur menambahkan, menindaklanjuti pertemuan tersebut, dan untuk menunjukkan keseriusannya berinvestasi di Kaltara, Mr. Andrew Forrest bersama timnya akan berkunjung ke Kaltara, menggunakan pesawat pribadi, pada akhir Februari atau awal Maret 2020 nanti.
“Pada pertemuan ini, saya sampaikan secara rinci terkait potensi yang dimiliki Kaltara. Utamanya potensi energi yang sangat besar, yang ke depan bisa terintegrasi dengan rencana pembangunan kawasan industri yang juga telah disiapkan lokasinya di KIPI Tanah Kuning – Mangkupadi,” kata Gubernur.
“Atas nama pemerintah provinsi, kami sangat menyambut baik minat Mr. Andrew Forrest untuk berinvestasi di Kaltara. Apalagi dengan melihat kemampuannya. Kami optimistis investasi ini bisa terealisasi. Dan yang terpenting sangat saya harapkan adalah dukungan dari masyarakat di Kaltara,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam keterangannya Menko Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan mengungkapkan, pertemuan dengan Forrest merupakan tindak lanjut dari perjumpaannya sebelumnya pada acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.
Forrest disebut berencana membangun PLTA hingga 10.000 MW di Kaltara. “Kapasitasnya PLTA tersebut 15 ribu MW, nanti akan ada riset detail untuk menghasilkan angka yang tepat,” kata Luhut di Jakarta, Kamis (30/1).
Selain itu, Forrest yang merupakan produsen bijih besi Fortescue Metals Group (FMG), tertarik berinvestasi juga pada pabrik pemurnian (smelter) baja di kawasan yang sama. Oleh Pemprov Kaltara disiapkan lokasi di KIPI Tanah Kuning Mangkupadi.