TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Sakirman mendorong semua kecamatan di Kabupaten Berau punya wadah mempromosikan produk unggulan di setiap kampungnya masing-masing.
Diakuinya, saat ini masih banyak tamu atau wisatawan yang datang ke Berau kesulitan mencari dan membeli produk lokal. Sehingga, perlu dibentuk outlet atau toko di setiap kecamatan.
“Supaya ketika ada tamu, bisa dibawa ke tempat jualnya,” ucapnya, belum lama ini.
Pun di setiap kabupaten, ditekankannya harus memiliki produk unggulan yang berbeda-beda. Dirinya mewanti-wanti agar tidak menjual produk yang sama. Nantinya, semua produk tersebut bisa dititipkan untuk dijual di outlet yang berada di kecamatan.
“Jangan semua kampung bikin amplang atau kerupuk saja. Harus ada ciri khasnya masing-masing,” tuturnya.
Sementara itu, di skala kabupaten bisa memanfaatkan Kantor Disbudpar Berau yang baru yang berada di Jalan Pulau Derawan, Tanjung Redeb. Diperlukan satu ruangan khusus untuk memasarkan berbagai produk lokal. Semua produk di kampung bisa dititipkan di sana.
“Untuk menyasar target pasar yang ada di daerah perkotaan bukan untuk mengikuti pameran saja,” jelasnya.
Di samping itu, evaluasi pasar juga diperlukan. Bagaimana produk binaan UMKM bisa mendapatkan untungnya. Serta apa yang menjadi kekurangan bisa dibantu oleh instansi terkait. Seperti, manajemen keuangannya, peralatan, kemasan hingga pemasarannya.
“Itu yang harus betul-betul jadi evaluasi bersama supaya anggaran yang ada bisa maksimal. Dan bisa menjadikan peluang usaha, termasuk membuka lapangan kerja baru,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hidayat Sorang menjelaskan, pihaknya memiliki wacama di setiap kecamatan bisa memiliki satu wadah, untuk memasarkan produk unggulan di kampungnya masing-masing.
Pemasaran produk diharapkan tidak hanya saat ada agenda penting, seperti pameran atau agenda kecamatan lainnya.
Diakuinya saat ini pemerintah daerah memang masih belum memiliki dana untuk mengumpulkan UMKM secara keseluruhan. “Kami mendorong agar per kecamatan memiliki sentra UMKM-nya sendiri,” katanya.
Sejauh ini, memang belum ada kecamatan yang mewujudkan itu. Namun, ada wacana yang terbesit dari Kecamatan Biatan dan Talisayan. Dua kecamatan tersebut nantinya akan memanfaatkan lahan kantor kecamatannya yang lumayan luas.
“Dua kecamatan itu sudah menghubungi kami untuk bekerja sama,” bebernya.
