Malam itu bisa saja saya tidak tidur di Bandung. Dari stadion Si Jalak Rupat bisa langsung ke Cirebon. Agar paginya bisa ke Kertajati. Tapi jalan keluar dari stadion macet bukan main. Akhirnya saya tidur di Trans Hotel.
Pukul 5 pagi kami berangkat dari Bandung. Kami putuskan lewat Lembang. Lalu Subang. Lalu masuk jalan tol Cikampek-Cirebon.
Setelah melewati satu exit tibalah di exit Kertajati. Itulah exit menuju bandara. Yang jaraknya masih sekitar 15 km lagi.
Saya malu. Terkecoh. Bayangan saya lokasi bandara Kertajati itu di selatan tol. Otak saya sudah tercuci. Oleh citra bahwa bandara Kertajati adalah pengganti bandara Husein Sastranegara. Berarti, mestinya, tidak terlalu jauh dari Bandung.
Ternyata lokasinya di utara jalan tol. Mendekati pantai utara.
Makanya perlu tiga jam perjalanan dari Bandung tadi. Termasuk muter-muter di kota Subang. Cari sarapan.
Makanya bandara Kertajati masih sangat sepi. Memang sempat banyak penerbangan mencobanya: Lion, Ekspressair, Garuda dan Citilink. Jurusannya pun banyak: Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lampung, Jogja
Tapi jumlah penumpang sangat sedikit. Apalagi setelah ada revolusi non-mental: harga tiket naik. Pun bagasi harus bayar.
Sepi.
Sunyi.
Seperti yang saya gambarkan di atas. Tiga penumpang untuk pesawat Boeing 737. Untuk jarak terbang lebih dari dua jam.
Sekarang tinggal Citilink yang masih rela rugi. Itu pun hanya dua penerbangan. Ke dua jurusan. Ke Surabaya pukul 9 pagi. Dan ke Medan pada waktu yang sama. Bahkan yang jurusan Medan itu tinggal tiga kali seminggu.
Jalan tol baru memang sedang dibangun. Dari Bandung ke Kertajati. Tepatnya dari ujung jalan tol Cileunyi. Menembus dua gunung di Subang. Dengan terowongan panjang.
Kalau jalan pintas itu jadi barangkali beda. Barangkali tidak. Tergantung banyak hal. Setidaknya tarif tolnya: mahal atau mahal sekali. Dan apakah bandara Husein Sastranegara ditutup.
Sambil menunggu jalan tol, Citilink akan terus merugi. Tapi penumpang seperti Bu Nur akan sangat berterima kasih. Dia orang Majalengka. Kerja di Jakarta. Harus sering ke Surabaya.