TANJUNG SELOR – Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga pada seluruh kecamatan di Krayan, Kabupaten Nunukan. hingga saat ini belum juga direalisasikan Pemerintah Pusat.
BBM Satu Harga hanya bisa dirasakan di sekitar wilayah Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk. “Subsidi BBM Satu Harga hanya di Long Bawan saja, itu memang sama dengan Tarakan, Malinau atau Bulungan,” terang Anggota DPRD Kaltara Marli Kamis, Senin (4/12).
Sementara itu, lanjut Politisi Partai Demokrat tersebut, masyarakat yang tinggal di Kecamatan Krayan Tengah dan lainnya hanya bisa gigit jari. Masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam, untuk bisa membeli BBM tersebut.
“Bagaimana kita bisa berbicara satu harga, jika di Krayan Tengah sekitar Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu per liter. Belum lagi Krayan lainnya,” tutur Marli.
Secara teknis, Marli sudah membicarakan masalah tersebut saat ada agenda di Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Dia menilai, banyak opsi yang bisa dilakukan untuk memeratakan program BBM Satu Harga di Krayan. Salah satunya dengan mengirimkan langsung melalui transportasi udara ke seluruh bandara di Krayan.
“Kami ingin kebijakan BPH Migas atas atensi DPRD dan suara masyarakat. Bisa saja pakai Smart Air atau Susi, bawa menggunakan drum ke bandara-bandara yang lain. Kita lihatlah kondisi wilayah, masyarakat banyak memiliki pengalaman tidak enak. Jadi diharap mereka bisa dibantu dan merasakan BBM Satu Harga ini,” tandasnya. (adv/uno2)