TENGGARONG - Aktivitas tambang yang diduga ilegal kembali memberikan dampak negatif terhadap lingkungan warga. Kali ini dirasakan warga RT 10 dan RT 13 Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong. Yang akses jalannya terputus dan amblas akibat aktivitas terduga ilegal ini. Yang tak hanya menghambat transportasi. Juga mengganggu aktivitas bertani warga yang dikelilingi persawahan dan perkebunan.
Jalan yang putus sendiri memiliki panjang 50 hingga 60 meter, namun krusial sebagai jalur penghubung warga. Longsor ini sendiri tidak hanya terjadi di satu titik itu saja. Namun juga di lokasi yang berdekatan. Semua terjadi dalam kurun satu bulan. Yang kepertama di bulan Desember 2023 lalu, dan yang kedua baru saja terjadi pekan lalu.
Berdasarkan pantauan media ini di lapangan. Beberapa tumpukan batubara hasil galian aktivitas tambang yang diduga ilegal ini terdapat di belasan titik. Dan hanya berjarak sedikit dengan lahan persawahan. Beberapa akses jalan sendiri sulit dilalui lantaran terdampak aktivitas ini dan hujan. Seorang warga RT 10 yang enggan disebutkan namanya mengatakan aktivitas ini telah berlangsung sejak bulan November 2023 lalu.
"Mulai beroperasi di lahan kosong seorang warga. Beberapa warga termasuk saya telah menolak. Tetapi pemilik lahan yang tidak menempati mengizinkan tanpa memikirkan dampaknya terhadap kami," ungkapnya.
Ujar warga ini, alasan sang pemilik lahan memberikan izin berdalih kebutuhan ekonomi. Namun, nyatanya warga sekitar merasakan dampak negatif. Usai longsor pertama tahun lalu, warga langsung menemui pihak terkait untuk meminta pertanggungjawaban. Diantaranya adalah
pemilik lahan, penambang hingga organisasi masyarakat (Ormas) terkait.
Alih-alih mendapat solusi, pihak-pihak ini malah saling lempar tanggung jawab. Warga pun tidak mendapatkan solusi konkret. Baik itu kejelasan terhadap perbaikan jalan yang amblas. Hingga kejelasan aktivitas tambang ini. Warga yang diwawancara ini juga harus mengikhlaskan lahan persawahan keluarganya yang telah tertimbun tanah galian.
“Kemarin rumah saya sudah banjir tinggi akibat hujan, sebelumnya tidak parah banjir. Saya yakin nanti akan masuk rumah lagi kalau hujan. Kita sangat terdampak, tapi tidak tau harus mengadu kemana," tutupnya. (moe)