TANJUNG SELOR – Anggota DPRD Kaltara Ainun Farida mengapresiasi atas besaran dana pokok-pokok pikiran (Pokir) yang dialokasikan pihak eksekutif. Dalam masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Zainal Arifin Paliwang–Yansen Tipa Padan.
Apresiasi tersebut disampaikan secara langsung di hadapan Gubernur Kaltara, usai Politisi Partai Golkar tersebut membacakan Laporan Akhir Pansus Raperda Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, pada Selasa (9/1) lalu.
“Ketika DPRD turun ke lapangan, apa yang diberikan kepada kami sangat menyentuh masyarakat yang ada di bawah,” ujar Ainun.
Dana pokir yang diterima Anggota DPRD Kaltara, benar-benar diperuntukkan sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat. Legislator tidak membuat program khusus secara pribadi. Ainun menegaskan bahwa program atau bantuan yang disalurkan berasal dari kebijakan gubernur dan wakil gubernur selaku kepala daerah.
“Bahasa kami (program/bantuan) ini dari Pak Gubernur dan Wakil Gubernur,” imbuhnya.
Masyarakat di masing-masing daerah pemilihan (Dapil) legislator menjadi lebih leluasa menyampaikan usulan kebutuhan. Skema ini disebut banyak membuat masyarakat senang.
“Kami tinggal mengakomodir yang masyarakat inginkan. Mereka tinggal buat proposal, kemudian kami masukkan ke tempat dimana dibutuhkan. Alhamdulillah, sangat terbantu juga dengan UMKM, banyak sekali jumlahnya,” ungkapnya.
Ainun secara terang-terangan menyatakan, bisa menyalurkan modal usaha dari dana pokir ke ratusan pelaku usaha mikro pada tahun lalu. Dia pun mengajak Zainal Paliwang turut hadir saat seremonial penyaluran.
“Terus terang saya di 2024 nanti ada 750 ibu-ibu yang dapat modal usaha. Itu bukan dari saya, tapi dari Pak Zainal Paliwang. Saya hanya menyalurkan saja, dan ini kita umumkan,” tuturnya.
Zainal Paliwang mengatakan, besaran dana pokir untuk Anggota DPRD Kaltara tahun ini cenderung tidak mengalami perubahan berarti. “Tak jauh berbeda dengan tahun lalu, lebih kurang Rp 4 miliar, itu untuk satu anggota,” singkat Zainal. (uno2)