Pendalaman kasus narkotika dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Catur Adi Prianto, masih terus dilakukan. Kasus ini pun menimbulkan banyak spekulasi, perihal keterkaitannya dengan tim Persiba Balikpapan.
Tentu saja, spekulasi ini timbul mengingat Catur yang menjabat sebagai salah satu petinggi Persiba musim lalu. Selain itu, brand usahanya, Raja Lalapan turut terpampang di jersey tim.
Menanggapi hal ini, CEO Persiba Balikpapan Ichsan Rachmansyah menampik hal tersebut. Dia menegaskan bahwa tidak ada aliran dana ilegal yang masuk ke dalam tim.
“Tidak ada aliran dana ke Persiba,” tegasnya saat dihubungi oleh media Kaltim Post, Kamis (13/3). Begitu pula soal logo Raja Lalapan yang terpampang di sisi depan jersey tim berjuluk Beruang Madu ini. Ichsan mengatakan, bahwa sponsorship itu hanya berupa konsumsi bagi pemain.
“Bentuk makan-makan kalau sehabis pertandingan, makan gratis di tempatnya (Catur),” tambahnya. Sementara itu, dirinya juga kembali menegaskan bahwa saat ini status bukan lagi petinggi Persiba. Yang mana hal itu hanya berlaku satu musim saja, tepatnya pada PNM Liga Nusantara musim 2024/2025. Tak hanya Catur, jabatan lainnya pun berakhir pada tanggal 27 Februari lalu bersamaan berakhirnya kompetisi Liga 3.
Kendati demikian, kontribusi Catur Adi Prianto selama satu musim lalu tidak bisa disangkal. Ia pun menyampaikan apresiasi atas kontribusi tersebut selama masa pengabdiannya.
Setelah masa tugas tersebut berakhir, sambungnya, segala bentuk tindakan atau persoalan hukum yang dilakukan Catur Adi, berada sepenuhnya di luar tanggung jawab dan kewenangan Persiba Balikpapan.
“Boleh ditekankan, manajemen Persiba Balikpapan mendukung penuh dan menghormati proses hukum yang tengah berjalan,” tuntasnya. (*)
