balikpapan

Dua Tangki Minyak Terbesar Se-Asia Tenggara di Lawe-Lawe Kaltim Rampung

Jumat, 10 Oktober 2025 | 10:05 WIB
Tangki minyak raksasa Lawe-Lawe. (dok. KPI)

BALIKPAPAN – Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah merampungkan pembangunan dua unit tangki minyak mentah berukuran jumbo di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan ini menjadi bagian krusial dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan Lawe-Lawe, yang bertujuan memperkuat manajemen inventori dan meningkatkan kapasitas kilang.

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa kedua tangki ini merupakan yang terbesar di regional Asia Tenggara.

Baca Juga: Tinggalkan Ruang Ber-AC, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Gelar Rapat di Warung Pinggir Pelabuhan

"Satu tangki memiliki kapasitas sebesar 1 juta barrel. Dengan pembangunan 2 tangki, maka terdapat tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan sebanyak 2 juta barrel," kata Milla, Rabu (8/10). Tangki raksasa ini memiliki diameter 110 meter, dengan luas alas setara sekitar 47 lapangan padel standar, dan menggunakan pelat baja setebal 43 mm. Terminal Lawe-Lawe berfungsi vital sebagai tempat penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirim ke Kilang Balikpapan untuk diolah.

Selain tangki, proyek ini juga menyelesaikan pemasangan satu unit Single Point Mooring (SPM) baru, yaitu dermaga terapung yang mampu menampung kapal tanker berbobot hingga 320.000 DWT.

"Pengoperasian SPM baru ini akan meningkatkan fleksibilitas pengiriman minyak mentah, karena sebelumnya Kilang Balikpapan juga telah mengoperasikan SPM dengan kapasitas 150.000 DWT," tambah Milla.

SPM baru ini dihubungkan ke Terminal Lawe-Lawe melalui pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 km. Sementara penyaluran minyak mentah ke kilang Balikpapan dilakukan melalui pipa berdiameter 20 inci sepanjang 18,9 km, melintasi daratan dan Teluk Balikpapan.

Dampak Nasional dan Target Pengisian Perdana

Pembangunan tangki ini adalah bagian dari upaya KPI untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barrel per hari menjadi 360 ribu barrel per hari, sekaligus mendukung produksi bahan bakar berkualitas tinggi (Euro 5).

KPI menargetkan pengisian perdana minyak mentah ke dalam tangki raksasa tersebut pada awal November 2025.

Milla juga menyoroti dampak positif proyek ini terhadap industri dalam negeri, dengan angka Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek Lawe-Lawe tercatat di angka 40,49 persen.

"Ini adalah langkah nyata KPI dalam mendukung pengembangan industri migas nasional yang modern dan berkelanjutan serta memberikan dampak yang positif untuk ketahanan energi nasional," tutupnya. (*)

Terkini