Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada bulan Maret 2024 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).
Meskipun relatif tinggi secara bulanan jika dibandingkan bulan sebelumnya, namun secara tahunan inflasi Balikpapan cukup terjaga di rentang target 2,5 perse ± 1 persen yaitu di level 2,95 persen (yoy).
Angka tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 3,05 persen (yoy) dan inflasi gabungan 4 Kota IHK di Provinsi Kalimantan Timur 3,03 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, mengatakan emas perhiasan menjadi komoditas non-pangan yang terdeteksi menyumbang andil cukup tinggi.
Menurutnya, kenaikan emas perhiasan didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 Hijriyah. "Kemudian juga kenaikan harga global didorong oleh ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve untuk melakukan pemangkasan suku bunga," kata Robi Ariadi, Selasa (2/4).
Selain emas perhiasan, komoditas penyumbang inflasi Balikpapan diantaranya beras, ikan layang, cabai rawit, telur ayam ras.
Kenaikan harga beras disebabkan oleh gabungan faktor supply dan demand. Kenaikan demand terjadi seiring meningkatnya konsumsi di periode Ramadhan, sementara sisi supply didorong oleh bergesernya masa panen serta musibah banjir yang melanda beberapa daerah pemasok di luar Balikpapan.
Kenaikan harga ikan layang disebabkan hasil ikan tangkap yang menurun karena kendala cuaca. Sementara itu, kenaikan harga cabai rawit disebabkan penurunan jumlah produksi sejalan dengan belum masuknya musim panen.
"Selanjutnya, inflasi telur ayam ras didorong selain karena tingginya permintaan, juga karena ketersediaan stok pakan ternak yakni jagung pipil yang terbatas dan harga yang tinggi," ungkapnya.
Di sisi lain, laju inflasi di Kota Balikpapan tersebut tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara lain angkutan udara, tomat, sawi hijau, bawang merah, dan kangkung.
"Deflasi angkutan udara disebabkan banyaknya program diskon tiket oleh beberapa maskapai dalam rangka menyambut periode Lebaran 2024," ucapnya.
(FREDY JANU/KPFM)