• Senin, 22 Desember 2025

Kilang Pertamina Unit Balikpapan Siap Aktifkan Kilang Raksasa

Photo Author
- Sabtu, 20 April 2024 | 11:22 WIB
TA Revamp atau Perawatan kilang ini dilakukan secara berkala untuk meningkatkan keandalan kilang.
TA Revamp atau Perawatan kilang ini dilakukan secara berkala untuk meningkatkan keandalan kilang.

 

Turn Around (TA) Revamp PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan saat ini memasuki tahap akhir. TA Revamp atau Perawatan kilang ini dilakukan secara berkala untuk meningkatkan keandalan kilang.

Perawatan Kilang kali ini memiliki keistimewaan karena menghubungkan kilang eksisting dengan kilang baru yang akan meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu barel perhari menjadi 360 ribu barel perhari.

Memasuki tahap akhir, di hari ke-58 pekerjaan mekanikal, PT KPI Unit Balikpapan menggelar Grand Safety Talk di Jalan 113 area Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK), Kilang Balikpapan, Kamis (18/4).

“Ini hari yang ke-58 mechanical days. 58 hari bisa dibayangkan, biasanya kita stop kilang untuk TA antara 30 hari sampai dengan 45 hari, ini 58 hari. Artinya kita sudah melalui hari-hari yang penuh dengan tantangan, penuh bahaya, syukur alhamdulillah tidak ada kejadian kecelakaan yang menimpa para pekerja kita,” kata General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho.

Sebanyak 12 Plant di Area Hydro Skimming Complex (HSC) dan Hydrocracking Complex (HCC) PT KPI Unit Balikpapan telah berhasil menyelesaikan 100% pekerjaan mekanikal.

 

Diantara unit-unit tersebut, termasuk Crude Distilation Unit (CDU) IV yang dilakukan revamp atau perubahan untuk peningkatan kapasitas produksi. Sementara 2 Plant lainnya yaitu Hydrocracker Unibon (HCU) di Area HCC juga telah mencapai 96,83% pekerjaan mekanikal.

“Kita sudah memasuki tahap-tahap akhir dari kegiatan TA Revamp. Di mana dalam 2-3 hari kedepan ada unit-unit yang sudah mulai beroperasi. Kilang-kilang yang sudah mulai kita hidupkan kembali. Artinya satu sisi mungkin masih ada pekerjaan, di sebelah sudah ada kilang yang sedang beroperasi. Ini butuh kewaspadaan kita semua, butuh perhatian kita semua, butuh kepedulian kita semua bahwa level bahayanya sudah semakin meningkat,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, selama pekerjaan mekanikal 58 hari lalu hampir tidak ada hidro karbon, minyak dan gas saat kilang dalam keadaan stop. Saat kilang aktif dan masih ada pekerjaan, Bayu menekankan bahwa penerapan HSSE Golden Rules yaitu patuh, interfensi dan peduli menjadi kunci dari keselamatan dan keberhasilan pekerjaan.

“Kita harus tetap patuh terhadap semua peraturan yang ada. Mulai dari pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), prosedur kerja lalu alat kerja yang tepat dan benar itu harus kita patuhi," ungkapnya.

Kemudian harus tetap lakukan interfensi, kalau di sekitar ada pekerjaan yang tidak aman. Tidak lain tidak bukan adalah untuk memastikan bahwa kita berangkat bersama-sama dengan kondisi sehat, pulang juga dengan kondisi yang sehat.

"Yang terakhir adalah tetap peduli dengan sesama. Kita harus yakinkan rekan kita yang ada di depan, belakang, samping kanan kiri bekerja dengan aman,” jelas Bayu pada kegiatan Grand Safety Talk.

Grand Safety Talk sendiri merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Denada dengan Bayu, Manager HSSE PT KPI Unit Balikpapan Binsar Butar Butar menekankan aspek K3 saat memberikan arahannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: kpfm.com

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X