• Senin, 22 Desember 2025

PLN Incar Perdagangan Karbon 4 Juta Ton CO2

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 29 April 2024 | 09:50 WIB
BERKELANJUTAN: PLN IP menargetkan penjualan karbon naik dua kali lipat pada tahun ini.
BERKELANJUTAN: PLN IP menargetkan penjualan karbon naik dua kali lipat pada tahun ini.

 

 

PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen mendukung Pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi, melalui perdagangan karbon atau carbon trading. PLN IP pun menargetkan penjualan dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya dibandingkan tahun 2023. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, carbon trading merupakan inovasi bisnis PLN yang dapat mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060. PLN Indonesia Power juga telah menerapkannya, ditandai dengan diperolehnya verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca dari Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK) independen terakreditasi Sucofindo di sejumlah Unit Pembangkit PLN IP.

Baca Juga: Kilang Minyak Terbesar Indonesia Siap Beroperasi di Balikpapan

"Carbon trading menjadi pengembangan bisnis beyond KWh yang juga dapat menekan emisi karbon," kata Edwin, dalam keterangan tertulis, (26/4). 

Edwin mengungkapkan, sepanjang 2023 carbon trading PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya. "Target carbon trading pada tahun-tahun yang akan datang yaitu dua kali lipat dari tahun 2023," ucap Edwin.

 

Adapun unit pembangkit PLN Indonesia Power yang berkontribusi pada carbon trading tahun 2023 ada 10 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Di antaranya, PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih.

 

"PLTU Suralaya menjadi penyumbang penurunan karbon terbesar yaitu sekitar 1,5 juta ton CO2," ujarnya.

 

Menurut Edwin, capaian dan target carbon trading PLN IP ini untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions (NZE) 2060.

 

"Dengan dilaksanakannya carbon trading oleh PLN Indonesia Power, maka kami berkontribusi dalam menekan laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, hal ini juga selaras dengan berbagai upaya pemerintah," tutup Edwin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X