• Senin, 22 Desember 2025

Yakult Indonesia Sumbangkan Ratusan Tempat Sampah untuk Pengelolaan Sampah di Desa Mulur Sukoharjo

Photo Author
Faroq Zamzami
- Senin, 19 Agustus 2024 | 11:53 WIB
LINGKUNGAN: PT Yakult Indonesia  menyumbangkan 143 tempat sampah kepada bank sampah binaan Bank Sampah Induk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (6/8/2024).  (ISTIMEWA)
LINGKUNGAN: PT Yakult Indonesia menyumbangkan 143 tempat sampah kepada bank sampah binaan Bank Sampah Induk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (6/8/2024). (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, SUKOHARJO-PT Yakult Indonesia Persada menyumbangkan 143 tempat sampah kepada 15-20 bank sampah binaan Bank Sampah Induk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (6/8/2024).

Pemberian tempat sampah ini ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada warga Desa Mulur yang aktif melakukan pemilahan sampah.

Presiden Direktur Yakult Indonesia Hiroshi Kawaguchi mengungkapkan, keinginan perusahaan untuk turut aktif berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan lingkungan.

Salah satunya dengan menyediakan tempat sampah guna memudahkan masyarakat Desa Mulur melakukan pemilahan serta pengolahan sampah. 

Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Kerja Aman dan Sehat, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan K3 dari Pemprov Kaltim

“Dengan tempat sampah ini, diharapkan warga dapat memilah sampahnya. Menurut saya, memilah sampah adalah langkah pertama dalam menangani masalah sampah di Indonesia. Karena sampah yang sudah dipilah akan lebih mudah untuk dikumpulkan dan efektif saat daur ulang,” jelasnya.

 

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vinda Damayanti Ansjar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo Agus Suprapto, dan undangan lainnya.

Tekad Yakult Indonesia terhadap pengelolaan sampah di Indonesia juga tercermin melalui upaya perusahaan dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Sejak 2021 Yakult Indonesia sudah melakukan penarikan sampah plastik produk seperti kemasan plastik, botol, dan tutup botol secara bertahap di sejumlah daerah di Indonesia.

Saat ini, kegiatan penarikan sampah kemasan Yakult dari pelanggan dilakukan langsung oleh tim internal Yakult.

Baca Juga: Rayakan HUT Ke-30, Yakult Sebut Pasar Kaltim Terus Berkembang

Ke depannya, Yakult memiliki rencana untuk memperluas kerja sama dengan pihak eksternal agar dapat mencapai target penarikan sampah kemasan sebesar 30 persen dari angka penjualan tahun 2029.

“Untuk mengurangi jumlah sampah sebanyak mungkin, Yakult Indonesia mengumpulkan sampah yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan seperti botol Yakult yang sudah kosong. Sampah akan didaur ulang dan digunakan untuk banyak hal. Motivasi kami adalah menjadikan kota yang kita tinggali menjadi bersih dan bebas sampah,” lanjut Kawaguchi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X