Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan ketersediaan stok beras aman menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal, Imlek, dan Idulfitri. Kepastian ini disampaikan dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim yang digelar baru-baru ini.
Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan bahwa kondisi inflasi di Kaltim saat ini masih terkendali dan dalam posisi yang tidak mengkhawatirkan. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun masih berada di atas rata-rata nasional. Pada triwulan III 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat sebesar 5,52 persen, sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 6,22 persen.
Inflasi Kaltim bulan November 2024 secara month to month berada di angka 0,08 persen, di bawah rata-rata nasional sebesar 0,30 persen. Sementara itu, inflasi year on year tercatat 1,54 persen, sedikit lebih rendah dari nasional sebesar 1,55 persen.
Sri Wahyuni menyebut inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh komoditas pangan dan biaya angkutan udara, terutama dalam perhitungan bulanan. Inflasi tertinggi terjadi di Berau dengan angka 3,14 persen secara year on year, diikuti Samarinda sebesar 1,51 persen, Balikpapan 1,19 persen, dan Penajam Paser Utara 0,90 persen.
Untuk mengendalikan inflasi, Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten/kota telah membangun kios penyeimbang yang disebut Kios Sigap. Kios ini berperan sebagai pengendali harga dan ketersediaan komoditas pangan. Saat ini, terdapat dua kios di Samarinda, satu kios di Penajam Paser Utara, satu kios di Berau, dan dua kios di Balikpapan.
Langkah lain yang diambil mencakup subsidi ongkos angkut, pemantauan ketersediaan pasokan, komunikasi intensif dengan pihak terkait, serta penerbitan beberapa regulasi untuk mendukung pengendalian inflasi.
Berdasarkan data dari Bulog Kaltim, stok beras di Kalimantan Timur aman untuk tiga hingga empat bulan ke depan. Stok beras tersebar di beberapa wilayah, di antaranya 3.900 ton di Samarinda, 1.200 ton di Paser, 1.300 ton di Berau, dan 2.480 ton di Balikpapan.
Sri Wahyuni menegaskan bahwa ketersediaan beras, baik premium maupun komersial, mencukupi hingga Ramadan dan Idulfitri tahun depan. Pemprov Kaltim juga mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan Bulog jika ada panen beras dari petani lokal. Langkah ini bertujuan memastikan distribusi beras berjalan optimal dan stok tetap terjaga di seluruh wilayah Kaltim.
(mrf/beb)
