BANJARBARU - Momen perayaan pergantian tahun tak lepas dari euforia warga yang menyambutnya. Untuk mengekspresikannya, tak jarang warga merayakannya dengan menyalakan kembang api atau petasan.
Namun dewasa ini, penggunaan kembang api dan petasan mulai dibatasi. Hal ini berdasarkan maraknya kejadian yang merugikan diakibatkan penggunaan petasan dan kembang api yang di luar wajar.
Di Kota Banjarbaru, penggunaan petasan dan kembang api memang tidak secara gamblang dilarang. Hanya saja, penggunaannya akan dibatasi sesuai dengan jenis yang boleh dinyalakan.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso menjelaskan jika pihaknya akan menindak jika ada warga yang kedapatan menyalakan kembang api atau petasan dengan keliru.
"Kita akan menggelar patroli, baik dari personil kita maupun gabungan dengan Pemko Banjarbaru. Selain pengamanan, ini juga sekalian untuk memantau penyalahgunaan kembang api atau petasan," katanya.
Nantinya pemantauan katanya tidak hanya akan dipusatkan di areal Polres. Namun menyasar hingga ke Polsek-polsek di bawah naungan Polres Banjarbaru.
"Yang jelas kita imbau untuk tidak menyalakan kembang api dalam perayaan pergantian tahun, terutama yang di luar dari batas. Karena ini rawan membahayakan," katanya.
Adapun yang di luar batas ini kata Kapolres seperti jenis kembang api yang tidak memiliki besaran diameter lebih dari 2 inci. "Juga jangan diarahkan dan ditembakkan secara horizontal. Dan harus memerhatikan areal sekitarnya," katanya.
Lantas apa yang akan dilakukan kepolisian jika kedapatan warga yang melanggar? Kapolres memastikan bahwa pihaknya akan mengamankannya. "Kita akan amankan jika memang terbukti menyalahi."
Sementara itu, Kasat Pol PP Banjarbaru, Marhain Rahman melalui PPNS Seksi Opsdal, Yanto Hidayat mengatakan jika tidak ada instruksi larangan khusus dari Walikota terkait kembang api saat momen pergantian tahun.
Hanya saja tegas Yanto bahwa pihaknya juga akan menggelar patroli pengawasan. Tujuannya untuk mencegah adanya penyalahgunaan kembang api saat nantinya.
"Memang tidak ada larangan resmi, tapi tentu kita mengimbau agar warga bisa merayakan momen tahun barunya lebih kepada hal yang aman," katanya.
Kemudian dari beberapa patroli menjelang tahun baru sebelumnya. Pihaknya juga belum mendapati ada penjual kembang api yang biasanya kerap marak ngelapak secara musiman.
"Kita pantau juga tidak ada terlihat. Ini berarti tren penggunaan kembang api mulai turun. Nah kita harapkan bahwa ini juga disambut baik masyarakat agar bersama-sama menciptakan suasana malam tahun baru yang kondusif," katanya.
Terpisah, Farid Akhmadi, warga Mentaos Banjarbaru berharap bahwa aparat penegak hukum dapat mengamankan malam tahun baru bersih dari petasan.