bisnis

Tahun ini, Omzet Pedagang Bendera Menyusut

Selasa, 4 Agustus 2020 | 11:24 WIB
MERAH PUTIH: Pembeli memilih bendera dan umbul-umbul di Taman Sari. Menjelang perayaan 17 Agustus, kawasan ini berubah menjadi lapak musiman pedagang bendera. | FOTO: ENDANG SYARIFUDDIN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Bagi pedagang bendera musiman, 17 Agustus adalah panen rezeki. Tapi di Banjarmasin, gara-gara pandemi, dipastikan takkan semeriah tahun lalu.

Pusat lapak bendera, umbul-umbul dan hiasan merah putih itu ada di Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin Tengah.

Salah seorang pedagang, Atin, selama 10 berjualan buku, stiker dan poster. Tapi selama Juli dan Agustus, ia berubah menjadi pedagang bendera.

"Kalau ulang tahun kemerdekaan, ya jualan bendera," ujarnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin (3/8).

Meski musiman, omzetnya tidak main-main. Dalam sehari, ibu satu anak ini meraup Rp5 juta. Tak terasa, sudah satu dekade ia berdagang bendera.

Tapi pandemi turut menghantam usahanya. "Sekarang, paling banyak dapat dua juta sehari," keluhnya.

Tak hanya menjual eceran, Atin juga melayani grosiran. Untuk bendera, dipatok harga antara Rp15 ribu sampai Rp25 ribu. Umbul-umbul Rp40 ribu sampai Rp50 ribu. Tergantung ukuran. Pembeli juga tak hanya dari sekitar Kalsel, tapi juga sampai Kalteng.

Tentu Atin tak sendirian. Pedagang bendera lainnya, Vikri juga merasakan hal serupa. Untungnya, ia punya banyak pelanggan tetap.

"Kalau tiga sampai empat juga ada sih. Mungkin karena langganan saya masih ada," ujarnya.

Menurutnya, ekonomi sulit telah mempengaruhi daya beli. Hingga masyarakat pun ngirit, coba membatasi aktivitas. Termasuk dalam perkara perayaan hari kemerdekaan.

"Semoga wabah lekas berlalu dan usaha semua orang kembali lancar," doa Vikri. (gmp/fud/ema)

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB