BALIKPAPAN – Jumlah penumpang Lion Air dan Wings Air pada tahun ini terancam turun. Pasalnya terhitung Selasa (8/1) nanti, dua maskapai tersebut menghapus layanan bagasi gratis. Sementara barang jinjingan yang boleh masuk kabin pesawat maksimal 7 kilogram per penumpang. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh penerbangan domestik.
Kebijakan Lion Air tersebut sejatinya sudah berlaku di Indonesia. Dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan nomor 185 tahun 2015 menjelaskan, bagasi untuk jenis penerbangan low-cost carrier (LCC) bisa dikenakan biaya. Sementara jika ada barang bawaan penumpang yang ukurannya kecil bisa disimpan di bagasi kabin. Artinya berdasarkan PM itu, Lion Air tidak melanggar peraturan karena masuk kelas LCC. Sementara untuk kelas full service, Batik Air tetap ada bagasi gratis 20 kg untuk ekonomi dan bisnis 30 kg.
Branch Manager Lion Air Balikpapan Achmad Affandi mengatakan, setelah pada akhir tahun lalu ada pembatalan kebijakan menghapus bagasi gratis, per tanggal 8 Januari ini pihaknya memastikan kebijakan itu diberlakukan. Namun, yang sudah membeli tiket jauh-jauh hari untuk keberangkatan di atas 8 Januari bagasi masih diberikan free.
“Dari pusat sudah oke. Kami di daerah telah menyebarkan surat edaran kepada travel agent. Hal ini dilakukan berdasarkan keputusan dari pusat,” ujarnya, Jumat (4/1).
Berdasarkan surat edaran tersebut, nantinya konsumen yang ingin menambah bagasi harus membeli voucher bagasi atau (prepaid baggage) melalui travel agen, website Lion Air atau kantor penjualan Lion Air Group. Dalam surat edarannya itu, Lion Air mengklaim, biaya prepaid baggage lebih murah dari biaya kelebihan bagasi (excess baggage) di bandara. Prepaid baggage dapat dibeli paling lambat 6 jam sebelum jam keberangkatan.
Ia menjelaskan, harga bagasi tergantung dari rute. Pihaknya memberikan varian paket mulai dari 5 kg, 10 kg, 15 kg, 20 kg, hingga 30 kg. Dicontohkannya, rute Balikpapan–Jakarta, untuk per 5 kilogram dibanderol Rp 110 ribu. Kalau beli langsung di bandara, harganya lebih mahal.
Yulis, salah satu masyarakat Balikpapan mengaku keberatan dengan kebijakan itu. Menurutnya, maskapai yang ada di Indonesia masih memberikan bagasi gratis. Hanya Lion Air yang menerapkan saat ini. “Ya harga tiket jadi lebih mahal. Dan yang pasti dibuat ribet. Kalau yang paham saja tidak apa-apa. Kalau yang tidak paham teknologi kan susah. Mending saya pilih maskapai lainnya. Kadang harganya juga tidak beda jauh. Ya kalau cari yang paling murah Lion Air,” tuturnya.
Putra, yang merupakan seorang Pegawai Pertamina mengaku meski jarang menggunakan Lion Air ia cukup keberatan. Menurutnya, kalau pembelian tiketnya mendadak, bakal ribet lagi. Karena harus mengurus bagasi. “Ya kalau sistemnya mempermudah tidak apa-apa,” bebernya. (aji/ndu/k18)