BALIKPAPAN - Meski terjadi penyesuaian tarif jasa pengiriman barang, para pengusaha logistik di Kaltim tetap optimistis mampu mencatatkan kinerja positif tahun ini. Pasalnya, mereka meyakini kebutuhan pengiriman barang tetap tinggi seiring menanjakkan bisnis e-commerce.
Wakil Kepala PT Pos Indonesia Cabang Balikpapan, Suworo mengatakan, ongkos logistik terus naik. Bahkan, awal tahun ini kembali naik. Ini membuat pihaknya melakukan penyesuaian tarif pengiriman. “Ada kenaikan sebesar 30 persen. Itu berlaku sejak 1 Januari. Semua jasa pengiriman juga melakukan hal serupa. Kalau tidak naik, ya berat bagi operasional. Di sisi lain, dari airlines-nya harganya naik,” ungkapnya, Jumat (11/1).
Menurutnya, tarif yang ditetapkan dari pusat bervariasi. Bergantung tujuan. Namun, rata-rata naik 30 persen. Ia berharap masyarakat bisa memahami. Pasalnya secara volume, aktivitas pengiriman barang tertinggi masih menggunakan pesawat terbang.
Namun, ia meyakini kenaikan tarif tidak akan menurunkan kinerja logistik. Apalagi e-commerce sedang di puncak kejayaannya. Ia optimistis tahun ini bisa kembali mencapai kinerja positif.
Branch Manager JNE Balikpapan, Adityo Putranto juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyesuaian ongkos kirim. Namun, penyesuaian tidak langsung dilakukan ke seluruh tujuan. Pihaknya hingga kini masih mempertimbangkan. Pada dasarnya pelayanan atau servis kepada konsumen tetap diutamakan.
“Kami berupaya agar JNE agar tidak memberatkan mereka (konsumen). Penyesuaian harga kami lakukan di beberapa titik saja sesuai perhitungan. Utamanya di beberapa destinasi yang harga kenaikan airlines-nya cukup signifikan,” ungkapnya
Menurutnya, jasa pengiriman barang pertumbuhan bisnisnya cukup bagus. Seiring pesatnya transaksi belanja e-commerce. Tetapi, bisnis ini sangat bergantung dengan logistik atau airlines. Portofolio pengiriman mayoritas menggunakan pesawat terbang. “Kalau dari sana sudah naik, ya mau bagaimana lagi,” imbuhnya.
Dari data PT Angkasa Pura I Balikpapan, kargo sepanjang 2018 mencapai 98,83 juta kilogram (kg), lebih tinggi dari 2017 yang sebesar 54,56 juta kg. Kenaikan untuk kargo di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan sampai 81,15 persen. (aji/ndu/k15)