bisnis

Asing Ambil Profit, Rupiah Kembali Melemah

Rabu, 13 Februari 2019 | 13:34 WIB

JAKARTA – Tekanan terhadap rupiah belum reda. Merujuk data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kemarin (12/2) rupiah kembali bertengger di level Rp 14.088 per dolar AS. Melemah 0,66 persen dari posisi sebelumnya Rp 13.995 per dolar AS.

Ekonom Asian Development Bank (ADB) Eric Sugandi menjelaskan, pelemahan rupiah dalam dua hari terakhir digerakkan reaksi negatif pelaku pasar terhadap data current account deficit (CAD) Indonesia yang membengkak pada kuartal keempat 2018. Faktor global yang ikut menekan mata uang emerging markets adalah perang dagang AS–Tiongkok. Menurut dia, rupiah melemah untuk sementara waktu sampai akhir bulan ini. ’’Akan bergerak di kisaran Rp 13.900–Rp 14.200 per dolar AS,’’ jelasnya. Kisaran rata-rata itu diprediksi berlangsung hingga akhir bulan.

Pelemahan rupiah sering kali menjadi indikasi terjadinya outflows dari bursa saham. Namun, hubungannya tidak selalu searah. ’’Dalam waktu tertentu, rupiah bisa menguat, tapi indeks harga saham gabungan (IHSG) turun. Begitu juga sebaliknya,’’ paparnya.

Permintaan terhadap rupiah tidak hanya datang dari investor asing yang ingin beli saham atau surat berharga negara (SBN), tapi juga bisa dari permintaan perusahaan untuk impor atau bayar utang. ’’Sehingga hubungannya tidak selalu searah. Yang jelas, jika terjadi outflows yang masif di bursa, rupiah bakal tertekan,’’ ungkapnya.

Direktur Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menuturkan, rupiah sudah diprediksi bergerak dalam range yang tipis tidak terlalu dalam. Faktor-faktor yang memengaruhi lebih ke teknis, bukan fundamental. ’’Atau juga karena pembalikan persepsi dan appetite investor yang di-trigger perubahan kondisi global,’’ jelasnya.

Dengan argumentasi tersebut, pelemahan diperkirakan tidak lama, sekitar seminggu sampai dua minggu mendatang. ’’Investor asing merealisasikan profit di pasar equity. Mereka keluar dulu, setelah itu kembali lagi,’’ terangnya. (nis/c14/oki)

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB