bisnis

Meraup Cuan dari Lebaran: Pesanan Naik 50 Persen, Terbanyak dari Balikpapan dan Sangatta

Sabtu, 13 April 2024 | 20:40 WIB
MENINGKAT: Tingginya peminat juga membuat Lala (baju merah, berjilbab) menambah tenaga freelance. Sedikitnya tujuh orang yang membantunya menyelesaikan pesanan.

 

Target pesanan tahun ini melebihi ekspektasi. Stoples yang dijadikan stok habis terisi. Dapur produksi tak henti bekerja sejak 1 Maret hingga 4 April. Tak ada kue kering tersisa, sudah diantar semua ke pemiliknya.

RADEN RORO MIRA, Samarinda

MOMEN Lebaran tahun lalu, pesanan kue kering tidak menyentuh angka seribu stoples. Oleh sebab itu, Lala tidak menaruh ekspektasi tinggi. Namun, dia tetap optimistis stok hingga 1.400 stoples ukuran 500 gram dan 400 stoples kecil khusus hampers bisa habis.

“Jadi, sudah buka pemesanan sekitar satu bulan sebelum Ramadan. Setelah terdata semua, ternyata tahun ini tembus sampai lebih dari 1.300 stoples. Jadi, naik sekitar 50 persen lah. Bahkan, saya stok stoples kecil 400 itu habis semua. Tahun ini luar biasa kenaikannya, enggak menyangka,” kata Lala ditemui di rumahnya di daerah Sungai Kunjang, Samarinda.

Diakui jika promosi di media sosial tidak terlalu gencar. Nyatanya pesanan terus masuk. Paling banyak berasal dari pelanggan loyal. Setiap tahun tak pernah absen memborong produk olahan Fedya Cake’s.

“Dari 1.300-an stoples itu, paling banyak pesanan dari Sangatta, Kutai Timur, tembus di 900 stoples. Karena ada anak saya di sana, Widya namanya, jadi reseller. Jadi, ya banyak-banyak terima kasih sama warga Sangatta, tanpa mereka ya, saya enggak ada apa-apanya,” lanjutnya lalu tersenyum.

Pengiriman bahkan hingga tiga kali. Satu kali dia antar sendiri menggunakan mobil, sisanya lewat travel. Penjualan di Sangatta sudah jalan lebih dari lima tahun. Setiap tahun, tentu ada peningkatan.

“Untuk di Balikpapan juga ada reseller, adik saya. Tapi enggak terlalu banyak, karena masih baru jadi laku sekitar 100-an stoples. Di Samarinda juga ada dua reseller. Terbantu lah dengan adanya reseller ini,” bebernya.

Jika tahun lalu hanya membuat sembilan jenis kue kering, tahun ini ada 12. Antusias pun semakin ramai. Selain kue kering yang sudah jadi andalan dan favorit, jenis kue kering pendatang baru juga jadi incaran.

Dijelaskan Lala, jika promosi mulut ke mulut berdasarkan kualitas rasa yang diakui membuat namanya semakin naik. “Misal, ada tamu yang datang ke rumah pelanggan lama, cicip kuenya terus difoto. Di-chat lah saya, katanya mau pesan juga. Atau yang pernah dikirimin hampers kue kering saya, ternyata cocok rasanya dan ikut pesan,” ungkapnya.

Dia masih tidak menyangka antusias terhadap kue kering begitu tinggi. Namun, dijelaskan jika dia memang komitmen dari segi kualitas harus lebih dibanding sebelumnya. Termasuk membeli convection oven. Sekali memanggang bisa hingga lima loyang.

Itu juga yang diakui Lala sangat membantu target produksi tepat waktu sebelum Lebaran. “Kaitannya sama perencanaan jadwal. Memang harus tersusun, misal hari ini target produksi nastar sampai berapa lusin gitu. Besok apa lagi dikerjakan. Alhamdulillah, total tujuh karyawan itu enggak ada lembur. Kalau tahun lalu kan sampai malam, tahun ini enggak. Walau pesanan lebih banyak, tapi bisa selesai tepat waktu. Pengantaran sudah semua di 5-6 April kemarin,” jelasnya.

Per stoples dibanderol mulai Rp 110-150 ribu. Juga disediakan hampers dengan harga variatif, mulai Rp 375 ribu, bergantung isian jenis kue kering yang dimau. Selain pesanan pribadi, juga datang dari perusahaan. Sudah jadi pelanggan tetap setiap tahun, memesan hingga puluhan stoples.

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB