bisnis

Pemanfaatan Gas Pasar Domestik Melonjak di Tengah Dukungan SKK Migas

Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:15 WIB
PRIORITAS: SKK Migas memprioritaskan pemanfaatan gas untuk pasar domestik. Industri pupuk dan kelistrikan menjadi dua sektor yang mendominasi penggunaan gas domestik.

 

Pemanfaatan gas sangat meluas, mulai rumah tangga, industri, hingga transportasi. Transisi energi akan menempatkan peranan gas lebih strategis.

 

BALIKPAPAN–Pemerintah mendapat dorongan positif dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Yang memperkuat keputusannya dalam memprioritaskan pemanfaatan gas untuk pasar domestik.

Menurut data lifting/salur gas per Maret 2024, sebanyak 5.367,7 billion british thermal unit per day (BBTUD) gas bumi disalurkan setiap hari. Dengan sekitar 77 persen dialokasikan untuk pasar domestik.

Baca Juga: Industri Alkes RI-Turki Jalin Kerja Sama Senilai USD 10,5 Juta

Dari total pasokan, sebanyak 4.109,6 BBTUD disalurkan ke dalam negeri, memastikan keamanan pasokan gas bumi untuk kebutuhan domestik. Sementara itu, 1.258,1 BBTUD sisanya diekspor, mendorong ekspansi pasar internasional.

"SKK Migas dalam mengalokasikan pasokan gas domestik, mematuhi peraturan yang ada, termasuk ketentuan alokasi dan harga gas bumi," ucap Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro.

Di Indonesia ada dua sektor yang paling mendominasi penggunaan gas domestik. Industri pupuk dan kelistrikan menjadi sektor terbesar yang menggunakan gas domestik, masing-masing 12,39 persen dan 12,32 persen.

Lebih lanjut, data dari Keputusan Menteri ESDM menunjukkan industri pupuk menjadi sektor terbesar yang menggunakan gas bumi, menyumbang 58,48 persen dari biaya produksi.

Terkait pemanfaatan gas di industri pupuk, kecukupan pasokan memberikan manfaat ekonomi yang besar. Dan menjadi sektor industri yang menggunakan input gas bumi paling besar 58,48 persen di dalam biaya produksinya. Adapun untuk gabungan berbagai industri seperti petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, sarung tangan karet, dan lainnya mencapai 35,15 persen.

Kemudian pemanfaatan gas untuk domestik LNG sebesar 11,69 persen, sedangkan gas yang digunakan untuk keperluan lifting minyak mencapai 3,26 persen. Sisanya, pemanfaatan domestik antara lain untuk elpiji, bahan bakar gas (BBG), dan gas kota (jargas).

"Pemanfaatan gas sangat meluas, mulai dari rumah tangga, bermacam-macam industri, hingga transportasi. Maka itu, transisi energi akan menempatkan peranan gas lebih strategis. Dan konsumsi ke depannya akan meningkat," sebutnya.

Seiring meningkatnya produksi gas di masa yang akan datang, Hudi pun berpesan agar infrastruktur harus sudah disiapkan. Sehingga ketika proyek hulu migas sudah selesai, maka industri pengguna dapat terhubung ke sumber gas di hulu.

Hudi menyebut, komitmen pemerintah memprioritaskan pemanfaatan gas di domestik adalah untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian, membangun ketahanan energi, dan ketahanan pangan.

Halaman:

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB