bisnis

Bulog Siap Beli 50 Ton Beras Petani PPU, Harga Rp 11 Ribu Per Kilogram

Senin, 3 Juni 2024 | 12:00 WIB
MONITOR: Ketua Perpadi PPU Totok Suprapto (kiri) bersama petani dan unsur Dinas Pertanian PPU memonitor ketersediaan beras yang menumpuk pada penggilingan di Babulu.(ist)

 

Setelah jadi pemberitaan di media massa selama dua pekan lebih, kini Badan Usaha Logistik (Bulog) Kaltim menyatakan kesiapannya membeli beras petani di Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menumpuk tak terserap.

 

Prokal.co - PENAJAM - Kesepakatan ini diperoleh melalui rapat dipimpin Kementerian Pertanian (Kementan), Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri di Balai Penyuluhan Pertanian Babulu, dengan menghadirkan pihak Bulog, Rabu (29/5).

Bulog Kaltim mengalokasikan kuota pembelian beras petani di Babulu hingga akhir Juni sebanyak 50 ton dengan harga Rp 11.000 per kilogram. Kerja sama pembelian beras ini dilakukan melalui Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) PPU.

“Kuota yang disepakati Bulog untuk membeli beras petani hingga akhir Juni 2024 sebanyak 50 ton, harga Rp 11 ribu per kilogram. Tentu, kami bisa memenuhi kuota ini,” kata Totok Suprapto, ketua Perpadi PPU, kepada Kaltim Post, Jumat (31/5). 

Meskipun demikian, harga yang ditetapkan Bulog masih menjadi perdebatan di kalangan petani. Totok menjelaskan bahwa petani menginginkan harga Rp 12.000 per kilogram, berdasarkan perhitungan ongkos produksi dan lainnya.

“Ada pertanyaan juga apakah setelah pembelian Bulog dengan harga Rp 11 ribu itu ke depan akan menjadi Rp 12 ribu per kilogram, turun, atau malah naik. Ini yang belum kami dapatkan keterangannya dari Bulog Kaltim," ujar Totok.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Kaltim dan Kaltara Mersi Windrayani, saat dihubungi Jumat (31/5) semula enggan menanggapi. “Karena PPU di bawah cabang Bulog Paser, izin yang jawab teman-teman cabang yang jawab, ya,” kata Mersi Windrayani.

Namun, saat didesak karena dia terlibat dalam pertemuan di Babulu itu, ia kemudian bersedia menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, Bulog akan menyerap beras petani melalui Perpadi dengan catatan terjadi kesepakatan harga.

"Perpadi meminta dengan harga Rp 12 ribu, sedangkan Bulog berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 167 Tahun 2024 dengan harga fleksibilitas yaitu Rp 11 ribu. Kami sudah berkomunikasi dengan Perpadi dan sudah ada yang diserap Bulog," jelas Mersi Windrayani tanpa menyebut berapa ton yang sudah diserap.

Kemudian, Bapanas yang dimaksud Mersi Windrayani adalah Badan Pangan Nasional.

Sementara itu, Rizky, perwakilan Bulog Cabang Paser dalam keterangan tertulis yang dikirim ke koran ini, Jumat (31/5), mengungkapkan sebagai operator Bapanas ditugaskan menyerap beras medium dengan harga yang awalnya Rp 9.950 per kilogram dan berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 167/2024 memberikan harga fleksibilitas yang berlaku mulai 3 April-30 Juni dengan harga Rp 11.000 per kilogram di gudang Bulog.

Dijelaskan, Bulog selain menyerap beras, juga ditugaskan melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan, khususnya beras medium di tingkat konsumen dan bantuan pangan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Karena itu, stok harus tersedia di dalam gudang Bulog, minimal untuk kebutuhan penyaluran beras selama tiga bulan ke depan, baik untuk bantuan pangan maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui outlet-outlet mitra Bulog.

Halaman:

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB