Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan, nilai ekspor Kota Minyak pada bulan April 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,43 perssb dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kepala BPS Balikpapan Marinda Dama Prianto menyatakan, bahwa nilai ekspor mencapai 472,06 juta dolar, naik dari 447,74 juta dolar pada Maret 2024.
Menurut Marinda, baik ekspor migas maupun nonmigas mengalami peningkatan pada bulan April. Nilai ekspor migas naik tipis sebesar 0,46 persen, dari 33,25 juta dolar menjadi 33,40 juta dolar. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas mengalami kenaikan yang lebih signifikan, meningkat sebesar 24,16 persen dari 414,49 juta dolar menjadi 438,65 juta dolar.
"Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terdapat peningkatan sebesar 2,73 persen dari 459,53 juta dolar pada April 2023 menjadi 472,06 juta dolar pada April 2024," sebutnya.
Namun demikian, secara kumulatif dari Januari hingga April 2024, nilai ekspor Balikpapan mencapai 2.080,14 juta dolar, mengalami penurunan sebesar 10,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kemudian, bila dilihat pada bulan April 2024, ekspor Balikpapan ke-10 negara tujuan utama juga mengalami peningkatan. Total nilai ekspor ke negara-negara tersebut mencapai 472,06 juta dolar, meningkat sebesar 5,43 persen dari bulan sebelumnya.
"Peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikan ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti Singapura yang naik 16,27 juta dolar (83,15 persen), Brazil yang naik 9,77 juta dolar (77,89 persen), dan Korea Selatan yang naik 1,5 juta dolar (20,33 persen)," bebernya.
Walau demikian, secara kumulatif dari Januari hingga April 2024, ekspor Balikpapan ke-10 negara tujuan utama mengalami penurunan sebesar 10,67 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dimana Tiongkok tetap menjadi negara tujuan utama dengan nilai ekspor terbesar, diikuti oleh Filipina dan India.
Dengan demikian, Marinda menilai, upaya untuk meningkatkan ekspor, terutama ke negara-negara tujuan utama, menjadi salah satu fokus penting bagi pemerintah dan pelaku industri di Balikpapan untuk menggerakkan roda ekonomi secara lebih baik.
"Peningkatan nilai ekspor pada bulan April menunjukkan adanya potensi pemulihan ekonomi di Balikpapan. Namun, perlu terus dilakukan upaya untuk mengatasi penurunan nilai ekspor secara kumulatif agar pertumbuhan ekonomi Balikpapan dapat kembali stabil dan berkelanjutan," ujar Marinda. (lil/waz)