bisnis

Inflasi di Kota Balikpapan Menurun

Kamis, 4 Juli 2024 | 13:30 WIB
Berdasarkan rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada bulan Juni 2024 menurun dari 0,21 persen (mtm) menjadi 0,07 persen (mtm).

 

Perkembangan harga konsumen di Balikpapan menunjukkan tren positif dengan penurunan inflasi. Berdasarkan rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan pada bulan Juni 2024 menurun dari 0,21 persen (mtm) menjadi 0,07 persen (mtm).

Secara year to date (ytd), inflasi di Kota Balikpapan pada Juni 2024 tercatat sebesar 1,50 persen. Secara tahunan (yoy), inflasi berada di level aman yaitu 3,00 persen, sesuai dengan rentang target inflasi nasional 2,5 persen ± 1 persen.

Angka tahunan ini sedikit di atas inflasi gabungan empat kota di Provinsi Kalimantan Timur yang sebesar 2,99 persen (yoy). 

"Kendali inflasi di Balikpapan pada bulan Juni terutama didorong oleh normalisasi harga pangan dan biaya transportasi pasca lebaran," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, Selasa (2/7).

Beberapa komoditas yang mengalami inflasi tertinggi adalah sigaret kretek mesin (SKM), kangkung, angkutan udara, cabai rawit, cabai merah, dan emas perhiasan.Kenaikan harga pada SKM disebabkan oleh peningkatan tarif cukai rokok, sedangkan inflasi pada komoditas pangan sejalan dengan permintaan yang meningkat di tengah pasokan yang terbatas.

"Tarif angkutan udara juga naik karena peningkatan harga tiket pada liburan Hari Raya Idul Adha, terutama pada maskapai berbiaya rendah. Harga emas perhiasan meningkat seiring kenaikan harga emas global," ujarnya.

Ke depan, lanjut Robi, inflasi pada periode Juli perlu diwaspadai seiring dengan peningkatan curah hujan yang dapat mempengaruhi pasokan komoditas hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah, sayuran, dan komoditas perikanan.

"Secara keseluruhan tahun 2024, Bank Indonesia yakin inflasi IHK di Kota Balikpapan tetap terjaga dalam rentang target kendali," tuturnya.

Inflasi kelompok makanan saat ini masih di atas level sasaran karena faktor musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan peningkatan curah hujan.

Namun, tekanan inflasi diprediksi akan berangsur menurun seiring dengan peningkatan produksi saat masuknya musim panen di wilayah penghasil.

"Didukung sinergi pengendalian inflasi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di wilayah kerja Bank Indonesia Balikpapan," sebutnya.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui TPID Kota Balikpapan terus bersinergi melalui berbagai inisiatif, antara lain pelaksanaan high level meeting TPID Kota Balikpapan yang menghasilkan kesepakatan untuk tindak lanjut.

Kemudian mendorong pembentukan toko penyeimbang sesuai dengan himbauan Pemerintah Provinsi, pelaksanaan gelar pangan murah dan operasi pasar secara intensif, serta gerakan tanam cabai oleh tim Penggerak PKK Kota Balikpapan dan masyarakat.

Halaman:

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB