PENAJAM-Presiden Joko Widodo pada hari kedua berkantor di Istana Garuda, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), mengundang pengusaha lokal di sekitar IKN, sekira pukul 09.30 Wita, Selasa (30/7).
Mereka yang diundang adalah asosiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim, Kadin Kota Balikpapan, Kadin Kota Samarinda, dan Kadin PPU. Kemudian, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim, Hipmi Kota Balikpapan, Hipmi Kota Samarinda, dan Hipmi PPU.
Ketua Umum Kadin Kaltim, Dayang Donna Faroek, dalam pertemuan itu meminta agar Presiden Joko Widodo memperhatikan tingkat kesejahteraan petani di daerah penyangga yaitu PPU, dengan meningkatkan irigasi perairan.
Ia juga minta agar petani dibantu dalam hal penyediaan pupuk, dan kemudahan-kemudahan lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agraris. “Sarana irigasi yang representatif dan bantuan pupuk ini sangat perlu, Pak Presiden, karena sejauh ini petani di daerah ini hanya mengandalkan sawah tadah hujan saja,” kata Dayang Donna Faroek.
Sementara itu, Ketua Kadin PPU, Rudiansyah kepada Presiden Joko Widodo meminta agar lembaganya dapat dilibatkan dalam proses pembangunan IKN. “Saya sampaikan juga kepada bapak presiden agar ada pemerataan pembangunan. Maksud saya, pembangunan jangan hanya terkonsentrasi pada IKN saja, tetapi juga di PPU yang memiliki empat kecamatan, yaitu Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku. Nah, Sepaku diambil IKN, jadi tersisa tiga kecamatan yang perlu mendapatkan pemerataan pembangunan yang sama,” kata Rudiansyah usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Dia mengatakan, bahwa usulannya itu tampak dicatat oleh presiden. Sebenarnya, terkait irigasi seperti disebut oleh Dayang Donna Faroek itu, pemerintah pusat telah memprogramkan pembangunan sarana irigasi Bendung Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Namun, proyek ini kemudian dibatalkan oleh pemerintah pusat melalui surat kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Kalimantan IV Kaltim, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV selaku unit organisasi pelaksana pekerjaan No. 122/PR0201/SNVT.PJPA/2021, tanggal 8 Juli 2021, perihal: Pembatalan Paket Kegiatan Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Rawa Daerah Irigasi Rawa (DIR) Telake Kabupaten Paser dan Kabupaten PPU.
Catatan media ini, rencana pembangunan bendungan ini beririsan dengan 15 desa. Rinciannya 10 desa di Kecamatan Babulu, PPU, dan lima desa/kelurahan lainnya di Kecamatan Long Kali, Paser. Lima desa/kelurahan di Long Kali itu, yaitu Desa Sebakung, Sebakung Taka, Sebakung Makmur, Muara Adang II, dan Kelurahan Long Kali. Sedangkan 10 desa di Kecamatan Babulu adalah Desa Gunung Makmur, Gunung Mulia, Gunung Intan, Sebakung Jaya, Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka Barat, Sumber Sari, Sri Raharja, dan Rawa Mulia.
Luas pembangunan bendungan hingga sampai irigasinya ke sawah-sawah petani memerlukan 166.415 hektare, dan berpotensi mengairi sawah pada dua wilayah itu seluas 21 ribu hektare dengan jumlah ribuan petani. (far)
ARI ARIEF
ari.arief@kaltimpost.co.id