Daya beli masyarakat sempat dikhawatirkan menurun dalam beberapa bulan terakhir. Namun berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan di lapangan, rata-rata harga bahan pokok aman terjaga.
"Harga beras sampai daging sekarang masih normal," kata Kepala Dinas Perdagangan Haemusri Umar. Tercatat harga beras medium Rp 14.130 per kilogram dan harga beras premium Rp 17.380 per kilogram.
Selanjutnya harga daging Rp 150 ribu per kilogram, ayam Rp 40.100 per kilogram, dan telor Rp 32.760 per kilogram. Begitu pula untuk komoditas lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan sebagainya.
Haemusri menjelaskan, baik kunjungan ke pasar tradisional dan pasar retail modern kini belum menunjukkan penurunan. Aktivitas belanja masyarakat berjalan seperti biasa. Dengan demikian, pihaknya tidak perlu mengkhawatirkan untuk daya beli masyarakat. "Jadi daya beli masyarakat tetap ada, kedua pasar ini memiliki segmen masing-masing," ucapnya.
Mengingat jalur distribusi dan pangsa pasar semua berbeda. Dia menambahkan, pelanggan toko retail modern cenderung memilih toko ini dibanding pasar karena lebih dekat dengan permukiman mereka.
Namun hanya sebatas membeli kebutuhan sembako. "Kalau belanja ikan atau daging tetap ke pasar tradisional," tuturnya. Hal ini senada pernyataan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Balikpapan Robi Ariadi. Setelah dua bulan berturut-turut berstatus deflasi, IHK Balikpapan mengalami inflasi dalam koridor yang terjaga pada September.
Robi menjaskan, Inflasi Balikpapan berada di level 0,10 persen (month to month). Itu membuat level inflasi tahunan menjadi sebesar 2,31 persen (year on year). Bank Indonesia turut melakukan survei konsumen di Balikpapan.
"Hasil survei menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan pada September dibanding Agustus," ungkapnya.
Sebab terdapat penguatan optimisme konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja. Selain itu, daya beli masyarakat yang terjaga ditunjukkan oleh peningkatan jumlah transaksi QRIS di Balikpapan.
"Selama Agustus 2024 tercatat peningkatan transaksi QRIS Balikpapan sebesar 8,06 persen (month to month) dibanding periode Juli," pungkasnya.
Peningkatan jumlah transaksi QRIS ini juga terasa di PPU dan Paser. (kpg/jnr)