Dana Pihak Ketiga dan Transformasi Digital melalui BRImo
BRI juga berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun, tumbuh 5,59% yoy.
Pertumbuhan DPK ini didominasi oleh dana murah (CASA) dengan komposisi 64,17%.
Faktor utama peningkatan dana murah ini adalah digitalisasi layanan perbankan melalui super apps BRImo.
Dengan lebih dari 37,14 juta pengguna, BRImo mendukung akses mudah ke layanan perbankan bagi nasabah di berbagai segmen, terutama generasi muda yang semakin terbiasa dengan layanan digital.
BRI juga mengembangkan jangkauan layanan ke masyarakat pedesaan melalui AgenBRILink, dengan lebih dari 1,02 juta agen di 62.227 desa di Indonesia.
Hingga akhir September 2024, agen-agen ini mencatat transaksi finansial mencapai Rp1.170 triliun.
Kinerja Likuiditas dan Optimisme 2024
BRI mencatatkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 89,18% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,76%, menunjukkan kondisi likuiditas yang sehat.
Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, BRI optimis mampu menghadapi tantangan ekonomi di sisa tahun 2024.
Sunarso menutup dengan keyakinan bahwa BRI akan mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun, “Kami optimis dengan memperkuat fondasi dan mengutamakan ketangguhan, BRI siap menghadapi tantangan ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri.”