PROKAL.CO, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024 pada Senin (04/11).
Berdasarkan laporan tersebut, ekspansi bisnis UMKM mengalami perlambatan dengan indeks yang turun dari 109,9 pada Triwulan II 2024 menjadi 102,6 di Triwulan III 2024.
Meskipun masih menunjukkan ekspansi karena berada di atas 100, angka ini mengindikasikan perlambatan yang patut diperhatikan.
Baca Juga: BRI Perketat Keamanan Data untuk Lindungi Nasabah dari Ancaman Cyber Crime
Faktor Penyebab Perlambatan Bisnis UMKM Triwulan III 2024
Menurut Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, beberapa faktor mempengaruhi penurunan Indeks Bisnis UMKM.
Aktivitas masyarakat yang kembali normal pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), panen komoditas, dan peningkatan proyek menjelang akhir tahun memang mendukung ekspansi.
Namun, penurunan daya beli masyarakat, normalisasi permintaan setelah HBKN, serta kenaikan harga input menjadi hambatan bagi UMKM.
Beberapa komponen indeks bahkan turun di bawah 100, seperti volume produksi/penjualan (94,1), nilai penjualan (96,1), dan penggunaan tenaga kerja (99,2).
Baca Juga: BRI Siapkan Strategi Mendukung Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kondisi ini mencerminkan adanya tantangan signifikan yang dihadapi UMKM, termasuk persaingan yang semakin ketat di pasar.
Penurunan dalam Sektor-Sektor Utama
Perlambatan bisnis UMKM terjadi hampir di semua sektor, terutama sektor pertanian serta hotel dan restoran, yang menunjukkan kontraksi.
Penurunan sektor pertanian dipicu oleh berakhirnya panen raya pada Triwulan II dan musim kemarau yang memengaruhi produksi di beberapa daerah.
Sektor hotel dan restoran juga mengalami penurunan akibat permintaan jasa akomodasi yang merosot setelah libur sekolah dan HBKN pada kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, sektor pertambangan masih tumbuh karena musim kemarau mendukung aktivitas penambangan.