bisnis

Tabungan Warga Kaltim Tembus Rp166,87 Triliun

Indra Zakaria
Selasa, 31 Desember 2024 | 15:00 WIB
KEYAKINAN KONSUMEN: Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 15,13 persen (yoy) turut mendorong peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga perbankan. (DOK/KP)

 

Sektor perbankan di Kaltim kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan III 2024. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang stabil, meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, penghimpunan DPK Kaltim pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,08 persen (year on year/yoy) menjadi Rp 166,87 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pada tabungan, yang tercatat tumbuh 11,21 persen (yoy). Sementara itu, giro dan deposito mengalami sedikit penurunan.

Giro tercatat tumbuh 0,01 persen (yoy), lalu deposito hanya tumbuh 2,56 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat tumbuh 6,43 persen (yoy) dan 7,83 persen (yoy).

Baca Juga: Beda dengan Tahun Lalu, Jelang Pergantian Tahun Ini Okupansi Hotel di Balikpapan B Aja

"Berdasarkan pangsanya, DPK Kaltim didominasi oleh tabungan dan giro, masing-masing 41,28 persen dan 31,87 persen. Pangsa DPK tersebut tetap mempertahankan komposisi yang sama seperti pada triwulan sebelumnya," beber Kepala KPw BI Kaltim Budi Widihartanto, Senin (30/12).

Stabilitas pertumbuhan DPK ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan di Kaltim masih cukup tinggi. "Pada triwulan III 2024, pangsa DPK perseorangan mencapai 52,99 persen dari total DPK, disusul oleh korporasi dan pemerintah dengan pangsa masing-masing 30,86 persen dan 13,44 persen," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 15,13 persen (yoy) juga turut mendorong peningkatan DPK. Hal ini sejalan dengan peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang menunjukkan optimisme masyarakat. "Optimisme ini mendorong peningkatan alokasi dana yang dialokasikan untuk konsumsi meningkat," sambungnya.

Tidak hanya DPK konvensional, penghimpunan DPK syariah juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 11,01 persen (yoy). Pertumbuhan tertinggi pada DPK syariah terjadi pada komponen giro, yang tumbuh sebesar 54,19 persen (yoy).


Baca Juga: Warga Balikpapan yang baik! Sampah Rumah Tangga Harus Dipilah untuk Lingkungan Berkelanjutan

"Pangsa DPK syariah Kaltim masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan DPK non-syariah, yakni sebesar 7,64 persen. Meski relatif rendah, pangsa DPK syariah meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,57 persen. Hal ini mengindikasikan adanya tren pertumbuhan," tutup Budi. (*)

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB