bisnis

Industri Manufaktur Kontributor Terbesar Kedua Terhadap PDRB Kaltim

Selasa, 31 Desember 2024 | 14:30 WIB
TREN POSITIF: Kondisi air pasang yang merupakan musim nelayan menangkap ikan mendorong kenaikan permintaan pada perahu kayu pada triwulan IV. (DOK/KP)

 

Sektor industri manufaktur catatkan pertumbuhan positif sepanjang 2023. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi regional yang cukup solid. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, indeks produksi industri kecil dan menengah (IKM) Kaltim menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan.

"Setelah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen pada 2022, ekonomi Indonesia mampu mempertahankan laju pertumbuhan stabil setelah pulih pasca pandemi. Di Kaltim, pertumbuhan PDRB 2023 menunjukkan angka 6,22 persen. Industri manufaktur yang merupakan kontributor terbesar kedua terhadap PDRB Kaltim berkontribusi 17,73 persen, mengalami pertumbuhan nilai tambah sebesar 4,71 persen," beber Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana baru-baru ini.

Baca Juga: Meski Lepas Target, Pj Gubernur Optimistis Gedung Pandurata RSUD AWS Beroperasi pada 2026

Pertumbuhan industri manufaktur didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen, terutama pada momen-momen hari besar keagamaan seperti Idulfitri dan Natal. Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain industri makanan dan minuman, tekstil, serta barang logam.

Kenaikan permintaan terhadap produk-produk lokal menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan industri manufaktur di Kaltim. Lebih lanjut, Yusniar menjelaskan bahwa pertumbuhan industri manufaktur ini juga didukung oleh sejumlah kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan sektor industri, seperti penyediaan infrastruktur yang memadai dan kemudahan berusaha.


"Pada triwulan I/2023 kinerja IMK berhasil bertahan pada angka positif, kenaikan pertumbuhan 2,76 persen. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan menduduki posisi pertama pada pertumbuhan terbesar dengan 33,33 persen. Permintaan reparasi traktor meningkat sejalan dengan persiapan penggunaan traktor untuk musim panen yang akan dilakukan pada akhir Maret 2023," jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Samarinda Berencana Lebarkan Jalan Sultan Alimudin-Sejati untuk Dukung Operasional Terowongan

Meskipun secara umum menunjukkan tren positif, pertumbuhan industri manufaktur di Kaltim juga mengalami fluktuasi dari satu triwulan ke triwulan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti musim, perayaan hari besar, dan kondisi ekonomi global.

Misalnya, pada triwulan II-2023, terjadi peningkatan permintaan terhadap produk-produk yang berkaitan dengan Hari Raya Idulfitri, seperti pakaian, makanan, dan perlengkapan rumah tangga. Dengan peningkatan kinerja 5,47 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Industri dengan peningkatan pertumbuhan produksi terbesar adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 20,01 persen terhadap triwulan I/2023. Kenaikan pada pertumbuhan ini utamanya berasal dari meningkatnya permintaan sarung jok mobil untuk persiapan mudik," beber Yusniar.

Lalu kinerja IMK triwulan III/2023 sebesar 4,57 persen secara quarter to quarter (q to q). Peningkatan tertinggi terjadi pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman 24,38 persen. Peningkatan yang cukup tinggi berasal dari meningkatnya permintaan spanduk dan baju sablon pada momen perayaan HUT RI.

Sementara itu, pada triwulan IV-2023 terjadi peningkatan 4,09 persen. Tiga industri dengan permintaan produksi tertinggi adalah industri alat angkutan dengan pertumbuhan 61,54 persen q to q.

"Kondisi air pasang yang merupakan musim nelayan menangkap ikan mendorong kenaikan permintaan pada perahu kayu. Kenaikan selanjutnya terjadi pada industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang meningkat 48,62 persen. Meningkat sejalan dengan kegiatan kampanye yang pada triwulan ini sedang berlangsung," sebutnya. 

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB