Bupati Berau, Sri Juniarsih, meminta para pelaku wisata dan masyarakat untuk turut menjaga kebersihan di setiap destinasi wisata, khususnya menjelang libur panjang lebaran.
Itu mengingat diperkirakan akan banyak wisatawan yang akan menghabiskan waktunya untuk berwisata di Bumi Batiwakkal. Ditekankan, pengelolaan pariwisata harus sesuai dengan prinsip Sapta Pesona, agar Berau semakin dikenal sebagai destinasi unggulan yang aman dan berkesan.
Baca Juga: Pendidikan Gratis di Berau: TK, SD dan SMP Mulai Tahun Depan
Menurutnya, kebersihan merupakan faktor utama dalam menciptakan lingkungan wisata yang nyaman dan menarik bagi wisatawan. Ia pun menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata yang sesuai dengan standar. Menurutnya, Berau saat ini telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Kaltim, sehingga pengelolaan pariwisata harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prinsip Sapta Pesona yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pariwisata, Sri Juniarsih menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan di setiap destinasi wisata. Hal ini menjadi faktor utama dalam menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Saya melihat kondisi pariwisata di beberapa daerah seperti Maratua, Derawan, dan Bidukbiduk. Tempat-tempat ini memiliki potensi luar biasa, tetapi tetap harus dikelola dengan baik," terangnya. Oleh karena itu, dirinya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus terus mengedukasi masyarakat agar pelayanan di tempat wisata semakin baik dan mampu menunjang kenyamanan wisatawan.
Lebih lanjut, Pemkab Berau berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas di destinasi wisata. Infrastruktur yang memadai seperti akses jalan, penerangan, sanitasi, hingga fasilitas umum lainnya, harus menjadi perhatian utama. Dengan perbaikan fasilitas ini, diharapkan standar pelayanan bagi wisatawan semakin optimal dan mereka mendapatkan pengalaman terbaik saat berkunjung ke Berau. Hal ini juga sejalan dengan slogan "SANGGAM", yang berarti Sehat, Aman, Gairah, Aman, dan Manusiawi. Filosofi ini mencerminkan semangat pemerintah daerah dalam menciptakan sektor pariwisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Selain pemerintah, ia juga menyoroti peran penting Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mendukung perkembangan pariwisata.
Menurutnya, keberadaan Pokdarwis sangat vital dalam menciptakan lingkungan wisata yang sehat, tertib, dan berkelanjutan. Mereka berperan dalam menjaga kebersihan, memberikan edukasi kepada pengunjung, serta membantu mengelola dan mempromosikan destinasi wisata. "Dengan adanya Pokdarwis, diharapkan pariwisata di Berau semakin berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," tambahnya.
Diharapkan, Berau ke depan akan semakin dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, yang mampu memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan dan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Diberitakan sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau terus mematangkan persiapan menyambut libur Lebaran tahun 2025. Namun, kesiapan pengelola dinilai menjadi nilai penting untuk menarik pengunjung.
Diakui Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, kesiapan destinasi wisata tidak hanya dilakukan untuk menyambut libur Lebaran, tapi juga berlaku pada hari-hari biasa.
Persiapan ini dilakukan untuk memastikan wisatawan mendapatkan pengalaman terbaik saat berkunjung ke Berau. Dikatakannya, selain keindahan alam, pelayanan menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan. Menurutnya, keramahan atau hospitality pengelola wisata akan menjadi kesan pertama yang diingat oleh pengunjung.
"Masing-masing destinasi wisata di Berau punya daya tarik. Tapi yang paling penting adalah kesiapan pengelolanya dalam memberikan pelayanan. Bagaimana melayani wisatawan, menunjukkan jalan, dan membuat mereka merasa aman, itu yang paling diingat," ujarnya.
Ilyas menambahkan, pelayanan yang ramah dan profesional akan membuat wisatawan merasa nyaman dan ingin kembali. Sebaliknya, pelayanan yang kurang baik akan membuat wisatawan enggan berkunjung kembali, meskipun destinasi wisata tersebut memiliki keindahan luar biasa.