PROKAL.CO, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Upaya ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita serta strategi jangka panjang BRI untuk memperluas akses pembiayaan produktif di seluruh penjuru Indonesia.
Baca Juga: Green Financing BRI Naik 8,18%, Dukung Transisi Menuju Ekonomi Hijau
Hingga akhir Mei 2025, BRI mencatat realisasi penyaluran KUR sebesar Rp69,8 triliun, atau sekitar 39,89 persen dari total alokasi nasional yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp175 triliun.
Program ini telah menjangkau sekitar 8,29 juta pelaku UMKM, memperkuat kontribusi BRI sebagai lembaga penyalur KUR terbesar di Indonesia.
Dari sisi distribusi sektor, sebanyak 63,31 persen dana KUR BRI dialokasikan untuk sektor produksi termasuk pertanian, perikanan, dan industri pengolahan.
Sektor pertanian menjadi penerima terbesar dengan penyaluran mencapai Rp30,63 triliun atau sekitar 43,88 persen dari total pembiayaan KUR yang disalurkan BRI.
Langkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor strategis nasional, seperti ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi riil, yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa program KUR tidak hanya memperluas akses pembiayaan yang inklusif, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional.
“KUR menjadi penggerak penting dalam mendorong kemandirian pelaku usaha, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Hendy.
Sejak pertama kali digulirkan tahun 2015 hingga Mei 2025, total penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp1.327 triliun dengan jumlah penerima mencapai 44,26 juta debitur.
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Desa Sukses Besar, BRI Jadi Katalis Pertumbuhan UMKM Wanita
Catatan tersebut menegaskan konsistensi BRI dalam mendukung UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional.