NUNUKAN - Harga komoditas unggulan Nunukan perlahan menunjukkan tren positif. Buktinya, harga rumput laut di tingkat petani yang sebelumnya Rp 9 hingga 10 ribu kini mengalami kenaikan.
Itu diungkapkan Manager Perusda Nusa Serambi Persada (NSP), H. Uddin. Menurutnya, kenaikan harga terjadi pasca penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan bersama Pemkab Pinrang.
"Saya merasa bersyukur dan terharu. Karena kenapa kurang lebih 30 hari atau satu bulan penuh kita bekerja secara kolektif bersama pemerintah. Sehingga hari ini kita bisa mewujudkan pengiriman perdana rumput laut," ucap H. Uddin.
Dijelaskan, pasca penandatanganan MoU yang ditindaklanjuti Perusda NSP Nunukan dan Perumda Lasinrang terkait kenaikan harga di tingkat petani. Dimana sebelumnya Rp 9 hingga 10 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah pada hari ini diakui atau tidak diakui dalam satu bulan naik Rp 3 hingga 4 ribu rupiah. Itu berkat kerja pemerintah," jelasnya. Dijelaskan, pengiriman perdana sebanyak 50 ton sesuai purchase order (PO). Nilai pesanan rumput laut ini mencapai Rp 900 juta rupiah.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menjaga kualitas rumput laut. Sebab, harga rumput laut juga dipengaruhi dengan kualitas.
"Saya mengajak semuanya, khususnya perusahaan pertanian mari kita bersama-sama mendukung kegiatan ini. Karena bagaimana nantinya pesanan berikutnya tidak hanya berfokus di Pinrang saja," ungkapnya.
Ia menegaskan, Perusda NSP terus akan berupaya membuka peluang pasar ke sejumlah wilayah. Seperti, Surabaya hingga Malaysia. Dengan begitu, permintaan atau pesanan akan mengalami peningkatan.
"Saya minta kepada teman-teman khususnya petani ataupun pengusaha mari kita bekerja sama meningkatkan kualitas. Karena bagaimanapun kita bekerja tanpa kualitas yang diperbaiki tidak bisa menaikan harga. Yang bisa mengangkat hanyalah kualitas," pungkasnya. (akz)