bisnis

Demi PAD dan Lapangan Kerja, DPRD Kaltim Dorong Berau Bikin Pabrik Minyak Goreng Sendiri

Kamis, 7 Agustus 2025 | 13:30 WIB
TBS kelapa sawit tercatat mengalami penurunan harga sejak akhir Mei lalu, seiring melemahnya harga CPO di pasaran. (IZZA/BP)

 

Upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran di Kabupaten Berau terus menjadi perhatian berbagai pihak, salah satunya disampaikan Anggota DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Syadiah.

Dia mendorong agar potensi sektor perkebunan khususnya kelapa sawit, dapat dimaksimalkan melalui pembangunan industri hilir. Menurutnya, Berau memiliki potensi besar di sektor perkebunan khususnya kelapa sawit, yang selama ini hanya dijual dalam bentuk crude palm oil (CPO).

Padahal, jika potensi ini dikelola dengan pendekatan hilirisasi, dampaknya bisa lebih luas bagi masyarakat. Baik dari sisi ekonomi, maupun kesempatan kerja.

“Kalau kita melihat pengangguran di Berau masih tinggi. Begitu juga dengan kemiskinan. Nah, sektor sawit ini bisa menjadi jawaban, asalkan tidak hanya dijual mentah," ungkapnya belum lama ini. Pemerintah daerah kata Dia, bisa melirik kerja sama dengan investor pabrik minyak goreng.

Langkah tersebut katanya, bisa dilakukan dengan melibatkan perusahaan daerah (Perusda) yang dinilai punya posisi strategis sebagai mitra kerja sama. Ia mencontohkan, perusda bisa menyiapkan lahan dan infrastruktur pendukung, sementara investor menyediakan modal dan teknologi.

Dari kerja sama ini, tidak hanya lapangan pekerjaan yang terbuka, tetapi juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau. “Selama ini kan muaranya selalu di CPO saja. Padahal kita punya potensi lebih. Perusda bisa menjadi penghubung," katanya.

"Kalau berhasil, kita dapat tambahan PAD, masyarakat juga dapat manfaat langsung. Tapi tentu saja perlu dikaji lebih dalam, dari sisi manfaat dan keberlanjutannya,” jelasnya.

Pun ide tersebut sejalan dengan visi misi Pemkab Berau saat ini, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan. Bahkan menurutnya, hal ini juga relevan dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang mendorong industri dan hilirisasi sumber daya alam.

Ia menilai, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebelumnya, sektor hilirisasi sawit belum banyak disentuh. Karena itu, ia berharap isu ini bisa menjadi perhatian lebih di periode sekarang. "Yang kami lihat dari RPJMD sebelumnya, belum ada realisasi dari hilirisasi ini di Berau. Padahal kalau benar-benar dilaksanakan, dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.

Politisi perempuan asal Dapil Berau, Kutai Timur, dan Bontang ini juga menyebut pentingnya perencanaan yang matang sebelum memulai kerja sama investasi.

Ia menyarankan agar pemda melakukan kajian menyeluruh terhadap prospek industri hilir sawit di Berau, termasuk aspek lingkungan, tenaga kerja, hingga pasarnya. Dengan pendekatan yang tepat, ia yakin hilirisasi sawit tidak hanya akan mendongkrak pendapatan daerah, tapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat Berau. “Tentunya perlu ditangani dan perlu dikaji lebih dalam manfaatnya seperti apa, harus bisa mengkaji bagaimana prospek kelapa sawit ini ke depannya,” pesannya. (adv/dprd/i)

 

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB