TANJUNG REDEB- Kenaikan harga beras di Kabupaten Berau beberapa waktu terakhir menjadi keluhan masyarakat. Berdasarkan pantauan, harga beras medium kini tembus Rp16.750 per kilogram, naik dari bulan sebelumnya yang masih Rp15.500. Sementara, beras premium melonjak di kisaran Rp18.500 hingga Rp20.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.500.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, membeberkan faktor utama yang memicu kenaikan harga. Ia menyebut lonjakan terjadi akibat naiknya harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. “Kenaikan harga beras ini salah satunya disebabkan oleh naiknya harga gabah. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) juga dinaikkan, otomatis harga di petani ikut naik. Hal ini berdampak langsung pada harga beras di pasar,” ungkap Rakhmadi.
Saat ini, harga gabah di petani mencapai Rp6.500 per kilogram, bahkan di beberapa daerah menembus Rp7.000. Kebijakan pemerintah pusat yang menugaskan Bulog untuk menyerap gabah secara besar-besaran turut memperkuat kenaikan harga. Penugasan itu bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga ketahanan stok nasional.
“Setelah dinaikkannya HPP, Bulog diberi target penyerapan yang sangat besar. Karena itu, pelaku swasta kesulitan mendapat gabah. Petani bisa menjual gabah lebih tinggi dari HPP, hingga Rp7.000 per kilogram. Akibatnya, harga beras ikut naik,” jelasnya.
Menurut Rakhmadi, mekanisme pasar tetap berjalan sesuai hukum penawaran dan permintaan. Ketika gabah diserap besar-besaran oleh Bulog, stok di pasar terbatas sehingga harga melonjak. Namun ia optimistis harga akan berangsur normal karena Bulog kini sudah melebihi target penyerapan dan menghentikan pembelian gabah hingga akhir tahun.
“Dengan Bulog berhenti menyerap gabah, pasokan kembali normal. SPHP juga tetap berjalan sehingga masyarakat diharapkan terbantu dengan harga beras yang lebih terjangkau,” ucapnya.
Rakhmadi juga mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying, karena ketersediaan beras di Berau masih aman. Pemkab Berau bersama Bulog terus memantau harga dan pasokan di pasar tradisional secara berkala. (as)