PROKAL.CO, SAMARINDA – Ongkos konstruksi di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan tren meningkat.
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) pada 2024 mencapai angka 118,3, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: China Resmikan Jembatan Tertinggi Dunia dengan Lift Kaca dan Bungee Jumping
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan indeks tersebut menggambarkan perbandingan biaya konstruksi antara wilayah Kaltim dengan kota acuan nasional, yakni Surabaya.
“IKK tahun 2024 menunjukkan tingkat kemahalan biaya konstruksi di wilayah Kaltim dengan membandingkan biaya di wilayah (kota) acuan, yaitu Surabaya (Provinsi Jawa Timur),” jelasnya.
Secara umum, biaya pembangunan di Kaltim relatif lebih mahal dibandingkan dengan Surabaya.
“Hal ini terlihat dari besaran indeks pada tahun 2016-2024 yang bernilai di atas 100,” ujar Yusniar.
Tren IKK Kaltim sempat menurun pada 2017-2018 hingga mencapai 109,2, namun kembali meningkat sejak 2020.
Pada tahun lalu menjadi puncak kenaikan dengan indeks 118,3, yang mengindikasikan biaya konstruksi di Bumi Etam semakin tinggi.
Kondisi tersebut menunjukkan adanya tekanan pada biaya material, transportasi, dan tenaga kerja, terutama di daerah yang jauh dari pusat distribusi.
Meski demikian, tingginya IKK juga mencerminkan masifnya pembangunan infrastruktur di Kaltim, termasuk dalam menyambut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, BPS mencatat sektor konstruksi tetap tumbuh dengan pesat meski dihadapkan pada tantangan biaya tinggi.
Nilai konstruksi yang diselesaikan di Kaltim pada 2023 mencapai lebih dari Rp 44 triliun, naik dari Rp 39 triliun pada tahun sebelumnya.