bisnis

Gubernur Harum: Saatnya Bergeser dari Ekstraktif ke Ekonomi Hijau

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:03 WIB
Rudy Mas'ud

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan kesiapan penuhnya dalam mendukung pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan serta mengakselerasi transformasi menuju ekonomi hijau dan biru.

Komitmen ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas’ud (Harum) saat menghadiri Minerba Convention and Exhibition (Minerba Convex) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (15/10/2025).

Acara tersebut mengusung tema vital, “Hilirisasi, Investasi, dan Kedaulatan Energi: Jalan Menuju Ekonomi Berkeadilan,” yang menjadi platform strategis bagi pemangku kepentingan untuk membahas kemandirian energi nasional yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia menekankan bahwa pengelolaan tambang harus melampaui fokus ekonomi jangka pendek dan wajib mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, serta keberlanjutan bagi generasi mendatang.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, sumber daya alam kita tidak boleh dihabiskan sekaligus. Kita wajib memikirkan keberlangsungan bagi generasi berikutnya,” tegas Bahlil, sekaligus menekankan pentingnya hilirisasi dan investasi yang bertanggung jawab.

Merespons arahan tersebut, Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas’ud menyatakan kesiapan Kaltim untuk menjalankan kebijakan pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sektor ekstraktif, khususnya batu bara dan migas.

“Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan merupakan bagian dari visi besar Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Kami ingin mewujudkan transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru, sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran,” ujar Gubernur Harum.

Kaltim menyadari bahwa ketergantungan berlebih pada sektor ekstraktif harus diatasi melalui langkah nyata, termasuk diversifikasi ekonomi, penguatan Energi Baru Terbarukan (EBT), dan pemanfaatan kembali lahan bekas tambang untuk pertanian dan kehutanan lestari.

Gubernur Harum menambahkan, Kaltim telah meluncurkan sejumlah program strategis untuk mendukung pergeseran ini, di antaranya program reklamasi lahan bekas tambang dan pembangunan kawasan industri hijau.

“Kami ingin Kaltim dikenal bukan hanya sebagai penghasil batu bara, tapi juga sebagai pelopor dalam transformasi energi dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya. (adv/diskominfo/i)

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB