bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Awal 2025 di Bawah Nasional, BI Soroti Tambang dan Konstruksi

Senin, 3 November 2025 | 10:00 WIB
Sektor pertambangan lesu, ekonomi Kaltim juga turun.

 

SAMARINDA  – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I dan II tahun 2025 tercatat masih berada di bawah rata-rata nasional. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya kinerja sektor pertambangan dan konstruksi, yang merupakan dua pilar utama penyokong ekonomi daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kaltim pada paruh awal tahun ini belum mampu menyamai laju nasional.

“Harapannya, di triwulan III nanti Kaltim bisa kembali menunjukkan performa yang lebih baik dibanding dua triwulan sebelumnya,” ujar Budi, Jumat (31/10/2025).

BI menargetkan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara keseluruhan pada 2025 tetap dapat mencapai angka di atas 5 persen, meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi global maupun domestik.

Imbas Moderasi Dua Sektor Utama

Budi menjelaskan bahwa tahun 2025 merupakan periode yang penuh tantangan. Dua sektor utama Kaltim, yakni pertambangan dan konstruksi, tengah mengalami moderasi yang signifikan.

“Ada penurunan aktivitas di sektor konstruksi, kemudian di komoditas utama kita, tambang. Selain itu, pergeseran anggaran karena penyelenggaraan Pilkada juga berpengaruh terhadap lambatnya realisasi pembangunan,” jelasnya.

Penurunan kinerja di sektor pertambangan, khususnya batu bara, dipicu oleh faktor eksternal. Kebijakan perdagangan luar negeri Amerika Serikat yang menaikkan tarif impor terhadap sejumlah negara, termasuk China, menyebabkan menurunnya aktivitas industri di Tiongkok. Dampaknya, permintaan energi, termasuk batu bara dari Indonesia, ikut tertekan.

“Selain China, permintaan dari India juga menurun, sehingga ekspor batu bara Kaltim ikut tertekan,” tambahnya.

Pelemahan dua sektor utama tersebut secara langsung berdampak pada perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kaltim. Menurut Budi, jika tahun sebelumnya ekonomi Kaltim sempat tumbuh di atas 6 persen berkat dorongan proyek IKN dan tingginya harga batu bara, maka pada awal 2025 terjadi penurunan yang cukup signifikan.

“Sekarang kita turun karena tambang dan konstruksi sama-sama melemah. Itu yang membuat pertumbuhan kita di awal tahun ini lebih rendah dibandingkan nasional,” tegas Budi.

Meskipun demikian, BI Kaltim tetap optimistis bahwa dengan sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan pelaku industri, perekonomian Kaltim dapat kembali pulih dan menunjukkan kinerja positif pada paruh akhir tahun 2025.(*)

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB