bisnis

Dari Kegagalan Menuju Kesuksesan: UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Asal Bekasi Tumbuh Bersama BRI

Jumat, 7 November 2025 | 12:04 WIB

PROKAL.CO, Semangat pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dialami oleh Aminah Tri Astuti, pendiri Qaniacraft Ecoprint, usaha tekstil ramah lingkungan asal Kranggan Permai, Bekasi.

Lewat pendampingan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui program BRIncubator, Aminah berhasil mengubah kegagalan awal menjadi bisnis berkelanjutan yang mengusung konsep sustainable fashion.

Baca Juga: Dari Kegagalan Menuju Kesuksesan: UMKM Tekstil Ramah Lingkungan Asal Bekasi Tumbuh Bersama BRI

Qaniacraft dikenal dengan produk busana bernuansa alami seperti pashmina, outer, vest, hingga pakaian kasual yang dibuat menggunakan motif dedaunan dan pewarna nabati. Setiap kain dikerjakan secara manual dengan teknik tradisional ecoprint, menjadikannya produk unik dan ramah lingkungan.

Menariknya, ide usaha ini bermula dari pengalaman sederhana. Aminah mengenal teknik ecoprint secara tidak sengaja saat membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah.

“Saat mencari referensi tentang shibori di internet, saya justru menemukan ecoprint. Coba sendiri di rumah, tapi gagal karena salah alat. Dari situ saya justru makin penasaran,” kenangnya sambil tersenyum.

Dari Hobi Saat Pandemi Jadi Usaha Serius

Kegagalan pertama tak membuat Aminah berhenti mencoba. Selama masa pandemi, ia memanfaatkan waktu di rumah untuk memperdalam teknik ecoprint lewat kelas daring dan komunitas pengrajin lokal. Ketekunan itu membuahkan hasil Qaniacraft kini dikenal sebagai salah satu pelopor produk tekstil ramah lingkungan di Bekasi.

Baca Juga: BRI Ajak Generasi Muda Jaga Lingkungan Lewat Penanaman Mangrove dan Edukasi Pengelolaan Limbah Plastik

Dalam proses produksinya, Aminah menggunakan dua teknik utama, yakni pounding (dipukul) dan steam (dikukus).

Proses pembuatan kain ecoprint memakan waktu hingga dua hingga tiga minggu, dimulai dari pembersihan kain (scouring), proses mordan untuk penyerapan warna alami, hingga pencetakan motif menggunakan daun dan bunga pilihan.

“Setelah pandemi usai, saya ikut pelatihan tatap muka tentang desain dan bisnis. Dari situ saya makin paham cara mengelola usaha,” ujar Aminah.

Berbekal pengalaman di dunia butik sebelumnya, ia mulai memperluas jangkauan Qaniacraft melalui pameran dan peragaan busana. Selain mengembangkan usahanya sendiri, Aminah juga mendirikan Bekasi Ecoprint Club, komunitas berisi 13 pengrajin lokal yang saling berbagi pengetahuan, teknik, dan peluang bisnis.

Baca Juga: BRI Hadirkan Kemudahan Beli Tiket Konser Bryan Adams 2026 Lewat Aplikasi BRImo

BRI Dorong UMKM Naik Kelas Melalui BRIncubator

Langkah Aminah semakin berkembang setelah bergabung dengan Rumah BUMN BRI Jakarta pada pertengahan 2025. Di sana, ia mengikuti program pelatihan intensif BRIncubator, yang fokus pada pengembangan strategi pemasaran digital, inovasi produk, dan literasi keuangan.

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB