SAMARINDA – Rangkaian acara Kaltim Paradise of The East X SummerFest 2025 yang berakhir meriah pada Minggu, 8 November 2025, mencatatkan hasil gemilang. Festival yang merupakan sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim dan Pemerintah Provinsi Kaltim ini berhasil menarik lebih dari 27.000 pengunjung dan membukukan total nilai transaksi penjualan UMKM mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Agus Taufik, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan seluruh pihak yang menyukseskan empat hari rangkaian kegiatan ini.
“Semoga kita dapat terus melanjutkan sinergi dan kolaborasi positif seperti ini, untuk mendorong pemberdayaan UMKM, optimalisasi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, serta meningkatkan literasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah,” ujar Agus Taufik dalam acara penutupan yang dihadiri oleh Sekda Kaltim, Sri Wahyuni, jajaran Forkopimda, serta berbagai pemangku kepentingan.
Dampak Ekonomi Nyata dan Penyaluran Pembiayaan Produktif
Tingginya antusiasme masyarakat tercermin dari data yang menunjukkan acara ini berhasil menarik 27.105 pengunjung dan menjangkau lebih dari 1,56 juta tayangan di media sosial.
Melibatkan lebih dari 132 peserta yang terdiri dari UMKM, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan, kegiatan ini menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Total nilai transaksi penjualan UMKM selama festival tercatat lebih dari Rp 1 miliar.
Selain itu, program business matching pembiayaan UMKM melalui BIMA ETAM yang bersinergi dengan OJK dan Pemda juga mencatatkan hasil signifikan, berhasil menyalurkan pembiayaan produktif kepada 256 UMKM dengan total nilai sebesar Rp 16,87 miliar melalui kerja sama dengan tujuh lembaga keuangan.
Sekda Kaltim Soroti Potensi Wastra dan Rencana Fashion Show
Sekprov Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan rasa kagum dan bangga atas gagasan BI Kaltim yang menghadirkan "miniatur ekonomi kreatif di Samarinda" ini. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga ruang yang mampu memperluas kolaborasi.
Secara khusus, Sri Wahyuni menyoroti potensi besar wastra (kain tradisional) Kalimantan Timur untuk dikembangkan sebagai identitas budaya dan peluang ekonomi.
“Wastra di Kaltim punya banyak referensi, mulai dari tenun hingga batik. Tahun depan, kami akan menantang Dekranasda kabupaten/kota untuk berpartisipasi,” jelasnya.
Sri Wahyuni bahkan berencana menggelar acara yang lebih meriah, termasuk parade batik Kaltim dan fashion show yang melibatkan para executive ladies, sebagai kolaborasi strategis di masa mendatang.
Penguatan Nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah