bisnis

Perkuat Ekosistem Hulu-Hilir, Disbun Kaltim Gelar FGD Strategis Pengembangan Kakao

Rabu, 12 November 2025 | 08:00 WIB

SAMARINDA – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) kembali menggiatkan upaya penguatan komoditas kakao di Bumi Etam. Dalam rangka menyamakan langkah dan mengidentifikasi tantangan, Disbun Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengumpulan Data dan Informasi Terkait Program, Implementasi serta Tantangan/Kendala Pengembangan Kakao di Kalimantan Timur, bertempat di Ruang Rapat Hevea, Kantor Disbun Kaltim, Senin (10/11/2025).

FGD ini menjadi forum strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan dan aksi nyata guna memperkuat rantai nilai kakao, mulai dari hulu (produksi) hingga hilir (pengolahan dan pasar).

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi wadah untuk mengidentifikasi permasalahan mendasar sekaligus merumuskan strategi tepat dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing kakao Kaltim.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Asmirilda, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya keterpaduan kebijakan dan aksi nyata dalam membangun ekosistem kakao yang berkeadilan dan berpihak kepada petani.

FGD ini bertujuan mengumpulkan masukan dari kabupaten/kota terkait permasalahan di lapangan, kebijakan yang sedang dikembangkan, serta langkah-langkah yang bisa diadaptasi untuk mendorong transformasi perdagangan kakao yang berkeadilan dan pro-petani,” ujar Asmirilda saat membuka kegiatan.

FGD ini bertujuan mengumpulkan masukan dari kabupaten/kota terkait permasalahan di lapangan, kebijakan yang sedang dikembangkan, serta langkah-langkah yang bisa diadaptasi untuk mendorong transformasi perdagangan kakao yang berkeadilan dan pro-petani.

Asmirilda menyampaikan harapannya agar forum ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih konkret.

“Kami berharap hasil FGD ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi berlanjut pada aksi nyata untuk mewujudkan pengembangan kakao yang berkelanjutan, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur,” pungkasnya.

Sesi paparan menghadirkan wawasan mendalam mengenai riset dan kebijakan kakao nasional dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta Badan Riset dan Inovasi Perkebunan Nusantara. Narasumber yang hadir antara lain Sholahuddin Akbar (Peneliti Sosial Ekonomi/Kepala Divisi Jasa Konsultasi), Alvin Rizky Ramadhani (Peneliti Sosial Ekonomi Masyarakat), serta Broto Panji Waluyo (Pelaksana Teknis Laboratorium Tanaman Kakao).

Alvin Rizky Ramadhani menjelaskan bahwa fokus penelitian ini adalah menggali langsung permasalahan nyata yang dihadapi daerah. “Kami ingin mendengar dari pemerintah daerah dan pelaku lapangan agar strategi pengembangan kakao bisa tepat sasaran, realistis, dan berkelanjutan,” katanya. (adv/diskominfo/Prb/ty)

 

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB