bisnis

Penjualan Otomotif di Indonesia Hampir Pasti Tak Capai Target

Senin, 24 November 2025 | 12:14 WIB
RAMAI PENGUNJUNG: Suasana pameran otomotif di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, di ICE BSD City Tangerang, Banten, Jumat (21/11). (Salman Toyibi/Jawa Pos)

JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan pasar otomotif nasional mulai kembali bergairah menjelang penutupan tahun 2025. Meskipun penjualan diperkirakan tidak akan mencapai target awal sebesar 850 ribu unit, asosiasi tersebut optimistis bahwa total penjualan akan mendekati angka 800 ribu unit berkat pemulihan permintaan yang kuat dalam dua bulan terakhir.

Ketua Umum Gaikindo, Putu Juli Ardika, mengatakan tren penjualan yang bergerak positif dari September ke Oktober diperkirakan akan berlanjut hingga November.

“Walaupun tidak mencapai proyeksi 850 ribu unit, kami melihat penjualan tahun ini akan berada di kisaran 800 ribu unit,” ujarnya saat membuka Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di Tangerang, Jumat (21/11).

Model Baru dan Pameran Jadi Pemantik

Putu menjelaskan, peningkatan penjualan tersebut tercermin dari naiknya Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang diperoleh peserta pameran. Kehadiran berbagai model baru—baik yang menawarkan teknologi terkini maupun opsi harga terjangkau—dinilai menjadi faktor percepatan minat beli masyarakat.

Sebagai pameran penutup tahun, GJAW 2025 diharapkan menjadi pemantik utama penjualan jelang akhir tahun. Ajang ini diikuti oleh 80 peserta, termasuk 33 merek mobil penumpang, 10 merek sepeda motor, dua karoseri, dan lebih dari 45 perusahaan industri pendukung.

“Kami harapkan GJAW 2025 menjadi momentum penjualan yang masif sekaligus penggerak industri di akhir tahun,” kata Putu.

Untuk menarik pengunjung, penyelenggara menyiapkan sejumlah program, termasuk sesi test drive kendaraan listrik sebagai edukasi transisi elektrifikasi, serta kolaborasi pembiayaan dengan Permata Bank untuk mempermudah transaksi.

Menanggapi masuknya banyak merek Tiongkok ke pasar Indonesia, Putu menilai kompetisi tersebut justru berpotensi mengangkat penjualan nasional secara keseluruhan. Gaikindo menegaskan mereka memberikan perlakuan setara kepada seluruh peserta.

“Bukan hanya kendaraan Tiongkok, semua merek ada di sini. Soal siapa yang unggul dalam penjualan atau teknologi, itu bergantung pada apa yang mereka tawarkan,” jelasnya.

Gaikindo optimistis ruang pertumbuhan industri otomotif di Indonesia masih sangat luas, mengingat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih sekitar 100 unit per 1.000 penduduk. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia (mendekati 500 unit) dan Thailand (200–300 unit). (*)

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB