PROKAL.co, Balikpapan- Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Kantor Perwakilan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara terus memperluas jangkauan edukasi pasar modal hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di 15 kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja, mulai dari Balikpapan hingga Malinau dan Kutai Barat.
Sepanjang 2025, BEI Kaltim–Kaltara telah menggelar 945 kegiatan edukasi dalam berbagai format, seperti seminar, kuliah umum, pelatihan, dan sosialisasi, baik secara daring maupun tatap muka. Kegiatan tersebut menyasar beragam kelompok masyarakat, termasuk pelajar, tenaga pendidik, komunitas pemuda, hingga lembaga keagamaan.
Salah satu agenda edukasi dilakukan di Kabupaten Mahakam Ulu pada 27 Oktober 2025. BEI memperkenalkan dasar-dasar pasar modal kepada pelajar guna menumbuhkan pemahaman investasi sejak dini. Antusiasme peserta terlihat dari tingginya interaksi dan banyaknya pertanyaan terkait instrumen investasi yang legal dan aman.
Di Kabupaten Tana Tidung, BEI memberikan pelatihan bagi para guru pada 25 November 2025. Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat pemahaman tenaga pendidik mengenai literasi keuangan agar mereka dapat menjadi agen edukasi di sekolah dan komunitas sekitar.
Pada rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, BEI juga melakukan audiensi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pada 24 Oktober 2025. Kegiatan yang diikuti sekitar 200 pegawai itu mendapat sambutan positif dari Kepala OIKN, Basuki, dan banyak peserta diketahui telah menjadi investor aktif.
Di luar edukasi, BEI turut melaksanakan kegiatan sosial. Pada 12 September 2025, BEI menyerahkan bantuan pembangunan sumur bor untuk Pondok Pesantren Al Banjari di Balikpapan sebagai bagian dari CSR HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia. Selain itu, BEI ikut mendukung kegiatan komunitas pemuda “Having Fund Run” pada 7 September 2025 yang diikuti sekitar 1.000 peserta, sebagai upaya mendekatkan pasar modal kepada generasi muda melalui pendekatan yang lebih ringan.
Data per Oktober 2025 menunjukkan perkembangan positif partisipasi masyarakat di pasar modal. Di Kalimantan Timur, jumlah SID saham tercatat 150.532 dan SID pasar modal 311.459. Sementara di Kalimantan Utara, terdapat 18.071 SID saham dan 41.835 SID pasar modal. Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara menjadi tiga daerah dengan jumlah investor tertinggi.
Dengan capaian tersebut, BEI Kaltim–Kaltara menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses edukasi dari pusat kota hingga wilayah 3T. Upaya peningkatan literasi pasar modal dinilai penting untuk membangun masyarakat yang adaptif serta memperkuat fondasi ekonomi daerah dan nasional.