bisnis

Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025 Tunjukkan Tren Ekspansi, Optimisme Pelaku Usaha Menguat Jelang Akhir Tahun

Selasa, 2 Desember 2025 | 18:03 WIB

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali merilis laporan Indeks Bisnis UMKM BRI untuk kuartal III 2025, lengkap dengan proyeksi bisnis pada kuartal berikutnya.

Temuan survei menunjukkan bahwa sektor UMKM masih berada dalam fase ekspansi yang solid dengan skor indeks 101,9, menandakan aktivitas usaha yang terus meningkat.

Pada saat yang sama, kepercayaan pelaku usaha turut menguat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis yang naik ke level 120,7, dibandingkan 116,5 pada kuartal sebelumnya.

Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa keberlanjutan ekspansi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor pendukung.

Stabilnya harga bahan baku serta pasokan yang mudah diperoleh membantu meningkatkan produktivitas, terutama pada sektor pertanian. Kondisi cuaca yang kondusif juga turut meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan produksi komoditas pangan.

Selain itu, kenaikan harga jual komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan berdampak langsung pada membaiknya omzet pelaku UMKM di sektor tersebut. Dorongan lain muncul dari meningkatnya aktivitas proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun, yang memperkuat permintaan pada sektor konstruksi.

Normalisasi aktivitas masyarakat setelah masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah semakin memulihkan laju bisnis UMKM, terutama yang beroperasi di area perkantoran dan lingkungan sekolah. Kombinasi faktor-faktor tersebut menjadi pendorong kuat meningkatnya optimisme pelaku usaha memasuki Q4-2025.

Ekspektasi Pelaku Usaha Menguat, Namun Tantangan Rentabilitas Masih Ada

Meski prospeknya positif, survei BRI menyebutkan bahwa rentabilitas usaha UMKM pada Q3-2025 mengalami tekanan. Penurunan omzet, kenaikan harga input di sektor industri pengolahan, serta tingginya harga barang dagangan pada sektor perdagangan berakibat pada menurunnya volume penjualan.

Kondisi ini memengaruhi margin keuntungan dan berpotensi berdampak pada kemampuan pembayaran kredit pelaku UMKM.

Namun, pelaku UMKM tetap melakukan ekspansi, tercermin dari peningkatan aktivitas investasi. Menurut Akhmad, optimisme UMKM pada Q4-2025 dipicu oleh potensi lonjakan permintaan saat momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), percepatan realisasi belanja pemerintah, dan stabilnya prospek ekonomi nasional.

Sektor Konstruksi Pimpin Ekspansi, Disusul Pertanian dan Pertambangan

Dari sisi sektoral, Indeks Bisnis UMKM BRI menunjukkan bahwa sebagian besar sektor masih berada pada zona ekspansif—meski terdapat perlambatan pada beberapa sektor.

  • Sektor konstruksi mencetak kinerja paling tinggi dengan skor 112,0, seiring meningkatnya aktivitas pembangunan di berbagai daerah.
  • Pertanian kembali menunjukkan akselerasi berkat harga input yang lebih terjangkau serta musim kemarau basah yang meningkatkan produktivitas padi dan hortikultura.
  • Pertambangan juga masih ekspansif, didorong meningkatnya permintaan pasir dan batu untuk proyek konstruksi, meski terdampak curah hujan tinggi dan pembatasan penambangan oleh sejumlah pemerintah daerah.

Sementara itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, serta pengangkutan mengalami perlambatan atau kontraksi.

Faktor penyebabnya antara lain normalisasi permintaan pasca-HBKN, kenaikan harga bahan baku, daya beli masyarakat yang tertekan, dan kompetisi usaha yang semakin ketat. Meski demikian, sektor jasa tetap mencatatkan ekspansi karena aktivitas pekerja dan pelajar yang kembali normal.

Sentimen Pebisnis UMKM Meningkat, Kepercayaan pada Pemerintah Tetap Tinggi

Pada Q3-2025, Indeks Sentimen UMKM berada di angka 111,9, mencerminkan penilaian positif pelaku usaha terhadap kondisi bisnis mereka.

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB