SAMARINDA- Di balik kemenangan 3-1 Borneo FC, ada kisah unik yang mencuri perhatian antara pelatih Fabio Lefundes dan striker andalannya, Joel Vinicius. Setelah mencetak dua gol, Joel merayakan dengan mengenakan topeng Black Panther, namun sang pelatih secara bercanda mengkritik selebrasi tersebut.
"Anda ingin topeng? Tidak. Saya akan mengambilnya, karena hanya akan digunakan di akhir liga," kata Lefundes, disambut tawa oleh Joel dan para jurnalis. Momen ini menunjukkan hubungan akrab antara pelatih dan pemain, di mana kritik disampaikan dengan cara yang humoris. Joel sendiri mengaku tidak kecewa dan justru gembira karena bisa berkontribusi sebagai starter untuk pertama kalinya musim ini. Jawaban cerdasnya bahwa "mungkin ketika saya mencetak gol, pelatih bisa menggunakannya" menunjukkan semangat dan kekompakan tim di luar lapangan.
Diberitakan Borneo FC melanjutkan performa gemilangnya di Super League dengan mengamankan kemenangan 3-1 atas Persijap Jepara, Minggu (24/8/2025). Kemenangan ini tidak hanya membuat mereka menjadi satu-satunya tim yang memenangi tiga laga awal, tetapi juga menempatkan tim berjuluk Pesut Etam ini di puncak klasemen sementara dengan poin sempurna.
Meskipun demikian, pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, tidak sepenuhnya puas dengan penampilan timnya. Ia mengakui timnya bermain "jelek secara teknis" dan banyak hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Namun, Lefundes tetap memilih hasil positif. "Jika disuruh memilih, bermain jelek dan menang, atau sebaliknya. Saya memilih tiga poin," tegasnya. Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Borneo FC untuk mempertahankan posisi mereka di puncak.
Bagi pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, hasil akhir lebih penting dari segalanya. Meskipun timnya menang 3-1 atas Persijap Jepara, ia tidak ragu mengkritik performa yang dianggapnya "tidak bagus". Filosofi ini ia bawa untuk menjaga tim tetap lapar dan tidak cepat berpuas diri, bahkan saat berada di puncak klasemen.
"Saya hanya akan puas saat liga berakhir dan melihat posisi yang kami miliki," kata Lefundes. Baginya, ketidakpuasan adalah kunci untuk terus mencari solusi dan meningkatkan tim. Sikapnya ini menunjukkan mentalitas juara yang ia tanamkan pada skuadnya, sebuah mentalitas yang ia harap akan membawa mereka menuju target tertinggi di akhir kompetisi.
