SAMARINDA – Kekalahan tipis 0-1 yang dialami Borneo FC atas Bali United dalam pertandingan ke-12 membuktikan bahwa tidak ada partai yang mudah, meskipun dimainkan di Stadion Segiri, Samarinda. Hasil ini sekaligus membantah anggapan yang menyebut Pesut Etam berada di puncak klasemen karena diuntungkan oleh jadwal pertandingan kandang (home) yang lebih banyak.
Hingga laga tersebut, Borneo FC tercatat sudah melakoni 12 pertandingan, di mana delapan di antaranya dimainkan di Stadion Segiri. Sebelum takluk dari Bali United, tim yang diperkuat Kei Hirose dkk ini berhasil memenangi sebelas pertandingan, termasuk empat kemenangan saat bermain tandang (away).
Menanggapi tudingan dari beberapa pihak bahwa posisi Borneo FC diuntungkan oleh jadwal kandang, Pelatih Kepala Fabio Lefundes memberikan respons tegas dan mempertanyakan kondisi tim-tim lain dengan jadwal serupa.
"Tim mana saja yang bermain 8 kali di kandang? Apakah hanya Borneo?," ujar Lefundes balik bertanya, dengan nada gusar.
Lefundes menyebutkan bahwa selain Pesut Etam, ada sejumlah tim lain yang juga memiliki jadwal kandang yang hampir sama, di antaranya Bhayangkara FC, PSBS Biak, dan Dewa United.
"Lalu, apakah mereka ada di atas? Apakah Bhayangkara atau Dewa ada di papan atas?," katanya. Menurut pelatih asal Brasil tersebut, pihak-pihak yang beranggapan bahwa Borneo FC diuntungkan jadwal kandang adalah mereka yang tidak mengerti sepak bola.
"Anda hanya perlu melihat apa yang terjadi, maka Anda bisa membahas sepak bola dengan cara yang lebih baik," tegas Lefundes, menekankan bahwa performa tim di lapangan, baik di kandang maupun tandang, adalah kunci utama. (*)
