PROKALCO, BAHRAIN- Pertandingan antara Bahrain dan Indonesia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 berubah menjadi drama penuh kontroversi di Stadion Nasional Bahrain, Kamis malam (10/10).
Wasit Ahmed Al Kaf, yang berasal dari Oman, menjadi sorotan utama karena keputusan-keputusannya yang dianggap merugikan Timnas Indonesia.
Sejak awal pertandingan, kepemimpinan Al Kaf terlihat mencurigakan bagi tim tamu.
Berulang kali ia meniup peluit untuk pelanggaran yang dianggap aneh, terutama saat pemain Bahrain terjatuh dalam duel melawan Indonesia.
Akibatnya, permainan tim Indonesia terganggu, sementara Bahrain diuntungkan dengan berbagai keputusan wasit.
Puncak kekisruhan terjadi di masa injury time. Di saat laga sudah harus berakhir pada menit ke-90+6, Al Kaf justru membiarkan pertandingan berlanjut hingga menit ke-90+9, di mana Bahrain berhasil mencetak gol penyeimbang 2-2.
Gol tersebut disahkan oleh Al Kaf, membuat pemain dan ofisial Indonesia marah besar.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, tak bisa menahan diri dan melancarkan protes keras kepada Al Kaf. Akibatnya, Sumardji diganjar kartu merah oleh wasit di detik-detik akhir laga.
Keputusan-keputusan kontroversial sepanjang pertandingan membuat PSSI kecewa berat.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat protes resmi terkait kepemimpinan wasit.
"Kita sangat kecewa, terutama dengan tambahan waktu yang tidak masuk akal hingga Bahrain bisa menyamakan kedudukan," ujar Arya.
Selain gol kontroversial, sepanjang laga Indonesia juga dihukum 27 pelanggaran oleh Al Kaf, dengan dua pemain, Ragnar Oratmangoen dan Marcelino Ferdinan, menerima kartu kuning.
Kejadian ini menambah daftar panjang keluhan terhadap wasit dalam pertandingan internasional, di mana keputusan-keputusan yang dipandang tidak adil seringkali mengubah hasil akhir.
