• Minggu, 21 Desember 2025

Serikat Aktor Inggris Tolak Keras 'Aktris' AI Tilly Norwood: Itu Alat, Dibangun dari Karya Tanpa Izin

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 10:26 WIB
Tilly Norwood yang diperkenalkan sebagai aktris AI debut di Hollywood. (Instagram @tillynorwood)
Tilly Norwood yang diperkenalkan sebagai aktris AI debut di Hollywood. (Instagram @tillynorwood)


PROKAL.CO- Serikat pekerja aktor Inggris, Equity, secara tegas menolak kehadiran Tilly Norwood, sesosok karakter perempuan yang dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan (AI), sebagai aktris profesional. Penolakan ini mencuat di tengah klaim dari perusahaan penciptanya bahwa agensi-agensi bakat kini mulai mengincar "aktris" AI tersebut.

Equity menegaskan bahwa Tilly Norwood bukanlah seorang artis atau penampil hiburan, melainkan sebuah alat AI yang dibangun dari karya para penampil manusia tanpa adanya izin maupun kompensasi.

Baca Juga: Siapa Tilly Norwood? Aktris AI Pertama yang Diciptakan Komedian, bak Influencer dan Bintang Hollywood

Dibangun dari Karya Seniman Tanpa Kompensasi

Penyelenggara audio dan media baru di Equity, Shannon Sailing, menyatakan kekhawatiran serikat pekerja tersebut mengenai asal-usul karya yang digunakan untuk melatih Tilly Norwood. “Tilly adalah alat AI, bukan seorang penampil hiburan. Namun, alat tersebut dibangun dari karya para penampil hiburan, dan kami khawatir tentang asal-usul karya tersebut serta apakah izin telah diberikan untuk digunakan dengan cara ini," ujar Shannon, dalam wawancara yang dilansir dari The Hollywood Reporter, Jumat (2/10).

Sekretaris Jenderal Equity, Paul Fleming, menambahkan bahwa penggunaan AI dalam industri ini harus mempertimbangkan hak-hak seniman. "Sebuah program komputer telah menciptakan sesuatu yang secara fundamental terputus dari pekerjaan akting, kerajinan akting, tetapi juga jiwa manusia," kata Fleming, menyoroti hilangnya esensi kemanusiaan dalam karya seni tersebut.

Desak Pemerintah Inggris Perkuat Hak Artis


Menanggapi ancaman AI terhadap profesi anggotanya, Equity berkomitmen untuk melobi pemerintah Inggris agar memperkuat hak-hak artis. Langkah ini diambil untuk memastikan semua seniman terlindungi, termasuk mereka yang bekerja di luar kontrak serikat.

Dalam konteks ini, serikat pekerja menyerukan penetapan standar minimum yang jelas dan tegas dalam penggunaan AI di industri film dan televisi, demi menghindari penyalahgunaan karya para seniman.

Di sisi lain, Eline Van der Velden dari perusahaan produksi AI Particle6, yang meluncurkan "studio bakat AI pertama di dunia" Xicoia di Festival Film Zurich, membela ciptaannya. Ia menegaskan bahwa Tilly Norwood "bukanlah pengganti manusia".

Eline memandang AI sebagai "alat baru, kuas baru," mirip dengan bagaimana teknologi animasi, boneka, atau CGI (Computer-Generated Imagery) membuka kemungkinan baru dalam bercerita tanpa mengurangi seni akting live-action (aksi langsung).

“Menciptakan Tilly, bagi saya, merupakan sebuah tindakan imajinasi dan keterampilan, mirip seperti menggambar karakter, menulis peran, atau membentuk sebuah pertunjukan," pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Resensi Buku Buat Apa Rindu Kau Terjemahkan

Senin, 24 November 2025 | 14:32 WIB
X